Rss Feed

Pages

AKU BUKAN WANITA SUPER !

AKU , hanya seorang wanita yang dìciptakan ke dunia dgn kelebihan dan kekuranganku. AKU tak akan melihat kekurangan itu suatu hal yg fatal. AKU bisa menangis karna putus cinta, AKU bisa tertawa jika ku benar2 bahagia. AKU bukan 100% wanita kuat, bukan wanita super, sering terjatuh dan lama untuk berdiri lagi. tapi AKU berusaha menjadi wanita yang beda karena kekurangan karena sebuah ketidak sempurnaan itu unik .

KAPAN BePe (Bambang Pamungkas) JADI PEMAIN BULUTANGKIS??

>>>>>
Bambang Pamungkas jadi pegang raket?? gimana ceritanya??

Tadi malam, Saya, wulan, hesti dan elma lagi kumpul dan bercengkrama di kamarku sambil nonton pertandingan bola antara Portugal vs Korea Utara. Asyik-asyik ngobrol, saya iseng-iseng buka majalah BOLA yang saya beli mahal sekali. Hmm. Di dalam majalah itu banyak terpampang foto-foto pemain bola yang gantengnya di atas rata-rata. Hehe. Gonzalo Higuain, Kaka, Beckham, David Villa dan Messi contohnya.
Nah, si elma juga ikut-ikut baca majalah itu dan bertanya pada Saya.
“Cha, pemain bola dari Indonesia itu sapa ajah sih??”
Saya menjawab dengan entengnya.
“Ada BP, Budi Sudarsono, Markus Horison, Alamsyah…..”
Belum selesai Saya menyebutkan satu persatu pemain bola dari Indonesia, Elma nyeletuk.
“Heh, bukannya BP itu pemain Bulutangkis????”
Saya, Hesti dan Wulan diam dan sempat shock. “Haaaa????”
Suasana menggelegar seketika di kamar kostku malam itu. Sumpah pecah banget. Hehehe. Padahal di lantai dua, mbak-mbak yang mayoritas anak ekonomi yang tengah menjalani UAS, mungkin pada terganggu dan geram pengen jitak kali yah. Hmm. Secara ya, kapan BP banting setir jadi pemain bulutangkis gitu?? Anak SD ajah paham, kalo BP itu pemain bola dari Indonesia bernomor punggung 20. Hahaha.
Coba bayangin deh, BP yang lihai ngejar bola jadi pegang raket kaya gitu. Dan itu yang membuat suasana pecah menggelegar, imajinasinya terlalu tinggi. Hehe.
But, itu semua yang buat malam kita jadi nggak garing kaya kerupuk. Jadi lucu merah meriah euy. Thanks Elma yang udah jadi orang lugu, selugu-lugunya orang yang bener-bener nggak paham BP. Hehe.

MY DREAM COME TRUE SOON !!

MY DREAM COME TRUE SOON !!

Beberapa malam yang lalu saya terbangun pukul 01.00 WIB dini hari, sengaja bangun jam segitu karena mau nonton bola sih, Spanyol maen dan David Villa sang pujaan jadi man of the match-nya. Cakep deh.
Setelah pertandingan 90 menit itu selesai, saya putuskan untuk tidur. Nah, di dalam alam tidur saya, saya menemukan sebuah mimpi yang sangat indah dan mimpi kelanjutan dari salah seorang temen saya yang bernama Wulan yang secara tidak sengaja mimpi kita sama membahas dua objek yaitu SAYA dan MR.B . So sweet nggak seh?? Tapi kesannya lebayyy gitu soalnya kebawa mpe sekarang buka mata dan merasa mimpi itu beneran. Hahaha..
Gimana ya?? Sulit untuk menceritakan mimpi itu karena begitu rumit dan sangat tidak dipercaya. Tapi, biasanya sih, mimpinya bagus di kenyataannya jadi jelek. Oh, tidaaaaakkk !! Jangan !!
Yah, saya berharap mimpi itu akan menjadi kenyataan dan indah pada waktunya. Amien ..


:)

-TOLAH PINGKAH TELONERS-








Teloners , yang mendengar kata-kata itu mungkin sedikit aneh dan bingung. Sejenis ubi-ubiankah?? atau sejenis makhluk dari planet merkurius, venus atau mars ??
Well, kita bongkar dan kita obrak-abrik nama TELONERS ituu .. hahaha ..

TELONERS = TELO + NERS , artinya adalah telo itu dalam bahasa Jawa itu artinya ubi-ubian dan ners itu kumpulan jadi TELONERS itu mempunyai arti kumpulan ubi-ubian. Jiahh, maksa banget. Heehe.

Bercanda teman-teman sekalian, TELONERS itu nama dari kumpulan 9 ekor anak manusia yang rame-rame kuliah di jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2009. Mengapa dipilih kata TELONERS?? Konon katanya itu hanya iseng-iseng belaka karena TELO itu mengandung arti yang unik di telinga anak-anak yang belum pernah mendengarnya.

TELO yang dihuni oleh Icha (saya), Hesti, Wulan, Candra, Ana, Tia, Putri, Christin dan Atul ini adalah contoh dari mahasiswa yang konsisten. Kuliah, kuliah. Bolos, bolos. Futsal ya futsal. Tapi daripada kuliah lebih sering kegiatan di luar kampus deh. Hahaha. Alias nongkrong plus ngegosip (astajiim, dosanya numpuk gila.. ) Hmm.

Penyakit yang sudah akut yang diderita anak TELO adalah narsisiolius atau NARSISSSSS !!!
everywhere, everytime, narsis maju terus pantang mundur (kalo mundur nabrak soalnya. Hehe)...

*Gambar2 diatas adalah koleksi foto2 TELO yang sebagian belum semuanyaaaa...

PITU, TUJUH, SEVEN



1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. 8, 9, 10 dst . Dari angka-angka tersebut yang menurut saya yang mempunyai nilai lebih di mata saya adalah angka 7. Konon katanya icha (saya sendiri.red) angka 7 itu mempunyai nilai yang lebih daripada angka lain . Lihat angka 7 itu serasa lihat uang 10 milyar . Jadi, kalo ketemu saya, nggak usah ngasih duit 10 milyar cukup angka 7 saja .
Angka 7 itu terkenal sebagai “the lucky number”, bagi siapa yang megang angka tujuh, pasti akan beruntung, begitulah kiranya.  Sejak saya mengenal angka, kurang lebih 15 tahun yang lalu, feeling saya langsung tertuju ke angka 7. Angka yang unik penuh misteri dan keberuntungan. Saya jika disuruh memilih angka 1 dan 7 tapi lebih condong ke angka 7 karena nggak tahu deh, kuat banget gitu instingnya. Angka 7 porepaa ..
Dan saat saya mengenal pertandingan bola kira-kira 8 tahun yang lalu, saya langsung tertuju kepada pemain yang bernomor punggung 7, contoh Raul Gonzales dari Spanyol dan sejak tahun 2006 saya tetap mengagumi malah semakin mengagumi pemain bola bernomor punggung 7 karena identik dengan ketampanannya menurut pengamatan dan penelitian saya. Heehe. Terutama sekarang yang sedang dalam pengincaran saya adalah David Beckham dari Inggris, Cristiano Ronaldo dari Portugal (agak memaksakan kehendak sedikit), Bastian Schweinsteiger dari Jerman dan David Villa dari Spanyol yang kini sama-sama tengah memakai nomor punggung 7.
Terlepas dari itu, angka 7 adalah tetap angka keberuntungan meskipun saya nggak tahu kenapa bisa dijuluki sebagai angka keberuntungan itu, saya masih dan akan selalu mengidolakan dan akan menyukai angka 7 selalu dan selalu.
7, nggak ada matinya cuyyyy…

"HULA-HULAKUU .. "


KEMENANGAN FUDSAL ANTAR JURUSAN FSSR




JUAL MIE AYAM SEKARANG




NYARI IKAN DI KOLAM KOTA PONOROGO




MAENAN LILIN .. KESANNYA KAYA NGAPAIN GITU YAA !!


yaaa , ini tentang penulis , pepunya blog ini dan perusak blog ini . suka dipanggil ICHA ANAK INDONESIA dan ICHA ANAK PONOROGO . Bangga !! Tapi kepanjangan , asli kepanjangan . Singkat ajahlah ICHA ditambahi IMUT juga gak papa .. hhe ..
Icha itu terkenal banyak hula , atau banyak ulah .
karena disebut-sebut tuna grahita ma temen2 ??
(sooo , tega banget emang temen2ku itu ... astajim ) ..
Yang penting icha tetep icha yang bisa dikatakan suhunya di bawah normal . haha .

CURHAT YANG MAKSAAAA !!!

1. ICHA

Icha adalah seorang cewek berumur 18 tahun. Dia seorang mahasiswa aktif. Saking aktifnya, kegiatan apapun Dia ikuti. Dari teater, Marching Band, perkumpulan mahasiswa dan masih banyak lagi yang lainnya. Udah kaya orang gila kalo kecapekan gara-gara ikut kegiatan yang bikin penyakit capek itu kambuh. Hoho.
Dia sekarang kuliah di jurusan Sastra Indonesia semester satu di salah satu Universitas di daerah Jawa Tengah. Nggak tahu kenapa masuk Sastra Indonesia, kesasar iya, kepengen sih mungkin 50% doank, yang paling penting jiwanya dapet disini, Sastra!! Icha itu seorang anak kost yang demen banget browsing internet, biasa anak muda sekarang kan kalo nggak punya pesbuk belum gaul gitulah.
Icha anak ketiga dari tiga bersaudara. Udah paling bontotlah, paling cerewet, paling aneh di keluarga. Beda sama kakaknya. Paling berambisi dan penyemangat gitu. Icha doyan banget ngupil, kalo uda ngupil, aktivitas yang lain mungkin akan dibuang begitu saja. Ngupil itu indah. (Haah, serius??) Ada lagi yang paling Icha nggak lupain. Bersihin komedo!! Entah itu komedonya sendiri kek, punya temen satu kost kek atau punya tetangga, nggak peduli, yang penting basmi komedo sampai ke sarangnya!! Hahaha, kejam tapi mengasyikan.
Hobinya adalah menulis, itu yang utama. Menulis apapun, dimana pun dan kapan pun. Sampai-sampai buku pelajaran penuh dengan puisi-puisi aneh dan nggak nyambungnya. Yang penting menulis. Tapi Icha kalo lagi nulis cerpen nggak asal-asalan tapi penuh perasaan dan dijamin hasil tak mengecewakan, hehehe.. (insya allah). Hobi lainnya yaitu nonton film yang bertema unik. Bosen kalo horor, rasanya film kok genre horor mulu. Nakut-nakutin aja. Hiii.. Plus pembodohan masyarakat pribumi. Dan browsing internet itu yang nggak boleh lupa, update status pesbuk sama nge-wall yang pasti.. (Hahaha)
Meskipun Icha aneh, tapi Dia juga punya seabrek cita-cita. Jadi seorang yang berguna bagi nusa dan bangsa dengan ekisist di dunia jurnalistik. Entah bagaimana caranya, berdoa dan punya niat itu yang selalu menjadi pegangannya. Mempunyai sekolah sastra. Dan keinginanya yang belum kesampaian hingga sekarang adalah ketemu dengan lelaki pujaannya, lelaki impiannya. DAVID VILLA. Satu nama pemain sepak bola ini telah membuatnya jatuh bangun nggak karuan, udah kayak orang gila. Dianya dimana, David Villanya dimana. Hoho. Just Dream lah... Tapi buatnya paling asyik itu lihat olahraga sepak bola kemana-mana.




2. KULIAH ASYIK TAPI BIKIN MUNTAH

Pagi yang sedikit mendung. Icha masih dengan keadaan setengah sadar soalnya nyawanya belum ngumpul 100% membuka matanya pelan-pelan dan melihat ke jam di handphone SE-nya. Dan ternyata udah pukul 06.45. Wah, jam pertama kuliah dosennya disiplin banget neh, nggak lucu donk telat, bisa-bisa dicoret dari absensi neh. (Lebaii dah kalo sampe kaya gitu.. Hehe.) Langsung cabut ke kamar mandi, mandi bebek gitu, nggak pake lama pokoknya terus pake bedak dkk lah, biar kelihatan kalo tadi abis mandi. Hehe. Tanpa sempat mikir sarapan apa, langsung capcus ke kampus ma temen sekostnya yang jurusannya sama. Dengan naik motor berkecepatan 50-60 km/jam icha pergi ke kampus yang kira-kira 2 kilometer dari kost dan temennya cuma bisa berdoa agar selamat sampai tujuan. Huff. Setibanya di kampus Fakultas Sastra, tepatnya di tempat parkir depan gedung I, Icha dan temennya lari pagi gratis karena mengejar waktu dosen dengan mata kuliah fonologi itu menuju ke lantai dua gedung I. Napas mau putus, dada sesak, eee, ternyata kelas belum dibuka dan dosen pun belum datang.
”Ahhhrrggggggg, sial!!”, kata Icha.
Wah lumayan olahraga gratis, tapi cukup buat hati Icha dongkol karena belum sempat sarapan padahal Dia punya penyakit maag. Ckckck.
Masuk kelas dengan MK (Mata Kuliah) fonologi, Icha Cuma bisa denger dosen itu sambil utak-atik handphone, biasa buka opera mini dan langsung update status lah... Dan sambil sesekali ngobrol dengan Rini temen kuliahnya yang kebetulan punya segerombolan yang bernama ”telo”. Nggak ngerti juga apa maksudnya.
”Rin, busyet dah, kuliahnya Pak Basuki nggak pernah ngerti neh aku.. Parah!!”
”Ya samalah, cha. Salah sendiri cepet banget kalo jelasin, emang kita mesin apa ya, bisa mencerna secara otomatis.”
”Betul.. Mending gossip aja yukk..”
“Oke..oke..”
Gossip, gossip dan gossip. Adalah sarapan pagi para anak-anak gerombolan telo ini. Ada aja topiknya terus yang paling aneh, topiknya itu nggak penting banget. Hahaha. Ternyata masih mending emak-emak gosipin telenopela kalo nggak gitu sinetron-sinetron lebai. Hah, makanan empuk dah. Ckckck.
Icha ini termasuk mahasiswa yang salah jalur. Niat milih sasindo (sastra Indonesia) tapi malah mata kuliahnya nggak ada yang nyambung sama otaknya. Bukan gimana-gimana, banyak dosen yang auranya nggak enak, jadi buat Icha mencerna pelajaran pun masih setengah-setengah. Huhu.
Ada MK Antropologi, udah dosennya galak, judes, nggak suka ketawa mana pelajarannya sulit-sulit banget. Huuhh, sungguh menyebalkan!! Tiap Icha masuk kelas ini, bawaanya ngantuk karena serasa dengar dongeng sebelum tidur. Huff. Masih asyik kalo suaranya kenceng dan lantang, dosen yang satu ini hampir tak bersuara, kayak ngomong sama dirinya sendiri. Sabar, modal menghadapi MK Antropologi.
MK PLU (Pengantar Linguistik Umum) itu yang sekiranya bikin Icha nggak betah dalam kelas. Dosennya aneh bin ajaib banget. Pelajarannya campur-campur kaya es campur. Masih mending es campur enak, lha pelajaran ini, nggak ada enak-enaknya, bikin muntah iya. Huuhu. Soalnya banyak materi yang pake bahasa inggris. Ini yang buat Icha heran, sebenernya Icha itu sastra Indonesia apa sastra Inggris seh?? Tiap saat bergelut dengan bahasa Inggris lagi, padahal pengen menghindari pelajaran itu. Huhu. Pasrah saja, mungkin nasib Icha emang di sastra Indonesia ini.
Ternyata bukan MK-nya aja yang buat muntah tapi tugas-tugasnya juga. Gokil.. Makanan apa ini?? Icha geram lihat tugas-tugas yang menumpuk nggak karuan di atas meja belajarnya itu. Sebenernya Icha itu paham dengan tugas itu, yang buat males tetep dosennya itu. Nggak kira-kira kalo ngasih tugas. Mungkin Icha kaget, peningkatan drastis, dari SMA yang mungkin tugas cuma selembar kertas buku tulis tapi waktu kuliah tugas menjadi selembar atau bisa lebih kertas folio. Hoho. Tak apa, yang penting selama kuliah itu, rajin absensi, rajin ngerjain tugas dan nggak neko-neko. Mengalir kayak air gitulah. Ckckck.



3. 4 ALIEN BIKIN DARAH TINGGI

Mikir tugas udah buat nafsu makan Icha berkurang apalagi ditambah dengan kelakuan temen kost yang membuat darah tinggi. Mereka berempat berasal dari luar kota. Yang dua ekor berasal dari kota yang sama dengan Icha. Yang dua lagi dari ibu kota. Wah, ada-ada saja kelakuan mereka yang membuat hati Icha jengkel. Dua alien, sebut saja I dan E. Keduanya sangat cinta dengan kekotoran, sampai-sampai sampah berserakan pun tetap dibiarkan. Nggak mikir kalo sampah itu bisa menjadi penyakit. Apalagi kalo waktu nyuci piring atau kalo nggak gitu waktu mandi, bener-bener dah joroknya keluar semua. Wah, sampai-sampai Icha sulit buat mengungkapkan begaimana kelakuan I dan E di kost. Dandannya aja yang diperhatiin tapi ternyata mereka nggak perhatiin kebersihan sekitarnya dan hatinya. Udah nggak jujur, nggak bertanggung jawab, sok lagi. Wah, bukan tipe Icha banget.
Beda cerita dengan dua alien yang dari ibu kota itu. Inisial D dan A. Nggak mau nyapa orang sedikit pun cewek berinisial D itu. Sok tahu banget orangnya dan nggak punya sopan santun. Contohnya, waktu adzan maghrib, Dia menghidupkan tipi keras-keras, suara adzan aja kalah sam Dia. Parah! Dan si D ini nggak mau merasakan kesusahan. Dia Cuma pengen enaknya aja. Temen udah nggak kayak temen lagi, tapi malah jadi kayak babu. Dasar alien..!!
Icha mah santai-santai aja, selama empat alien itu nggak nyenggol Icha. Tapi kalo mereka maen belakang, Icha akan siap siaga dengan peralatan tempurnya. Seperti, golok, cangkul, sabit, gergaji dan sebangsanya benda-benda tajam lainnya dah. Haahaha.
Tidur di kamar yang bersebelahan dengan mereka hanya membuat dosa. Hoho. Salah mereka juga seh, pokoknya 4 alien itu beda daripada yang lain. Turun dari planet Mistunius ercticus kali ya. Hahaha, planet aneh sama dengan penghuninya aneh banget.
Malam ini, Icha dan ketiga temen kost yang beridentitas malaikat, ada Lina, Etik, dan Momo sedang makan di kamarnya Etik. Nggak ada angin, nggak ada petir, tiba-tiba empat alien itu nyanyi-nyanyi nggak jelas yang mayoritas suaranya kayak kaleng susu tanpa isi terus digelindingin. Alias ancur!! Sempat membuat selera makan Icha dkk menurun drastis. Mending dengerin pengamen nyanyi di dalem bus masih ada nada-nadanya, lha mereka?? Datar banget, rata kaya jalan raya. Ckckck. Sabar.. Yang paling buat jengkel sih, nyanyinya pake ketawa-ketiwi lagi. Kalo ketawanya pake tata krama mah nggak masalah, yang ini nggak, ada yang bersuara seperti kuda, ayam, bebek dkk sekebun binatang dah..
Icha dkk mulai geram dengan tingkah laku mereka yang semakin hari semakin buat kost gerah. Walaupun cuaca dingin, tetep aja panas dengan hadirnya alien-alien yang bisa dibilang kewarasannya berkurang. Oh, My God!! Terselip niat untuk ngerjain mereka. Kali ini Icha tidak turun tangan, tapi diwakilkan kepada kepada Lina yang ahli dalam meracik bumbu dalam hal iseng. Hahaha. Waktu yang tepat!! Saat itu Lina sedang membersihkan got kamar mandinya dengan sapu ijuk. Melihat motor-motor mereka terparkir di garasi dan terlihat bersih, Lina langsung melancarkan aksinya, sapu ijuk tadi dioles-oleskan di jok motor alien itu. Hahaha, tahu rasa dah lu...
Pagi harinya, alien dari ibu kota yang punya motor automatic berwarna merah itu langsung teriak-teriak, kaya orang kemalingan uang semilyar aja. Lebaii..
”Huuuuuaaa, motor gue!!! Kotor napa neh??”, kata D sambil ngomel-ngomel.
Icha dkk yang mendengar dari kamar masing-masing cuma bisa ketawa ngakak. Salah sendiri jadi orang songong banget. Hohoho.


4. PACAR IMPIAN ICHA

Siang yang terik menghampiri kampus sastra. Wah, nggak banget. Icha yang baru saja keluar kelas setelah mengikuti kuis berwajah kusut. Ngantuk, laper dan males. Lagi-lagi penyakit. Hehehe. Sebelum balik ke kost, Icha and the gank cabut ke hotspot area. Mumpung bawa laptop, internet gratislah. Biasa anak kost. Hoo..
Buka laptop sambil makan siomay 3000an paling enak. Search google, David Villa. Wahhhhh, isinya orang ganteng semua. Ckckck. Kurang lebih pacar impian Icha seperti David Villa gitulah. Pinter maen bolanya. Melihat Villa di google dan diperbesar, membuat Icha ngiler tak berujung. Makhluk Tuhan tercihuy, kata Icha dalam hati.
Pacar impian Icha sangat melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi, hehe. Sekarang ya, mana mungkin Villa mau ma Icha?? Kiamatlah kalo Villa ma Icha jadian. Hahaha. Tak bisa dibayangkan.
Lalu laptop Icha dipake Septy, anggota telo juga. Dengan halaman yang beda, Dia juga search di google tentang Rezky Aditya. Oh, My God!! Pasar dadakan bukalah sudah. Anak-anak pada histeris nggak karuan melihat foto Rezky yang berjejeran. Termasuk Icha juga. Ternyata Icha juga nggak nolak kalo tipe pacarnya kayak Rezky. Huhu. Banyak amat seh tipe pacarnya. Jangan-jangan tukang siomay depan kantin kampus juga tipe Icha lagi. Wah, gaswat ini!!
”Udah napa, jangan buka cowok-cowokku.. Ntar kalian ngiri kan Aku ngrasa bersalah juga. Hahaha...”, kata Icha.
”Cowok kamu, cha?? Subhanallah, apa jadinya dunia ini kalo mereka jadi pacarmu?? Dasar...”, kata Septy.
”Hahaha, mimpi dikit nggak apa-apa kalee...”, sahut Icha sewot.
Sampai petir dan hujan turun hal yang mereka ributkan masih sama, debat tentang cowok-cowok impian Icha. Wah, pada nggak mikir kali ya kalo cowok-cowok itu adanya cuma di khayalan tingkat tinggi mereka. Ckckck, bangun non...



5. SEGEROMBOL MAHASISWA AUTIS

Telo. Dalam bahasa Indonesia-nya adalah ketela. Tapi definisi dari anak-anak beda telo itu adalah telat loading. Akronim yang aneh. Sembilan mahasiswa yang demen ngrumpi, kongkow-kongkow bareng dan gila-gilaan bareng.
Setelah kuliah sejarah sastra, mereka berencana pergi ke mall. Hilangin penat yang ada dan antisipasi sebelum otak meledak. Hoho. Dengan naik motor mereka pergi ke salah satu mall yang terkenal.
Sesampainya disana, pasar dadakan kembali buka dengan gratisnya. Celotehan-celotehan yang nggak bermutu keluar dari mulut mereka. Yang ribet masalah helmlah, ribet yang mau pake sisir, sampe ribet karena bingung mau ngutang duit. Ini masih di tempat parkir, belum kalo di dalam mall-nya. Reputasi langsung hancur lebur pastinya. Setelah keribetan di tempat parkir sirna, mereka langsung masuk dan sambil memperlihatkan keributan-keributan kecil yang membuat pandangan orang tertuju ke gerombolan telo. Wahh, parah!! Mereka memperlihatkan kelakuan-kelakuan anehnya. Yang pura-pura jadi orang desalah yang heran lihat mall yang besar, ada yang ngejek-ngejeklah. Hebohnya mungkin ngalahin anak TK maen drum band. Hehehe. ”Kami anak telo tapi berotak briliant”, itu motto anak-anak telo.
Setelah berkelana ke mall tanpa membeli apa-apa, anak-anak telo transit ke pelabuhan kost Icha. Seperti biasanya, suasana kapal pecah akan hadir setelah anak-anak pergi meninggalkan kost. Kasur berantakan, guling dan bantal udah keluar dari bajunya, rambut-rambut rontok berserakan dengan indahnya di lantai dan masih banyak hal-hal yang mereka lakukan tanpa dosa di kost Icha. Maen game house dan nonton film-film action luar negeri yang aneh itu yang mereka lakukan. Jarang-jarang ngerjain tugas kelompok bareng, yang ada malah gossip lagi. Tambah dosa mulu dah mereka.
* * *
Jam pertama kuliah agama kosong!! Gerombolan Icha dkk langsung melangkah tanpa ragu-ragu ke hotspot area. Ngapain lagi kalo nggak internetan gratis, lagi-lagi laptop Icha jadi korban. Buka pesbuk upload foto. Haha. Upload foto itu makanan wajib anak-anak. Tiada hari tanpa foto. Every where, every time narsis harus jalan terus pantang mundur. Sampai-sampai foto-foto nggak jelas mereka menyebar sampe penjuru nusantara. Keren.. Hahaha.
Mereka emang autis dan agak sakit jiwa raga. Tapi persahabatan mereka tak ada duanya. Tetap solid hingga akhir zaman. Ciee.. Hidup telo!!



6. SAKIT JIWA

Hari ini Icha ada rencana untuk jalan ke mall sambil hotspotan gratis. Biasalah anak kost. Terbesit ide buat naik bus sekali-kali biar agak menantang gitu. Icha pergi dengan Lina.
”Wah, berdoa dulu ne lin, kagak pernah naek bus gue..”, kata Icha.
”Sama tau... Ntar kalo emang kita nyasar, telepon kantor polisi terdekat aja, cha..”
”Okelah. Ya Allah, lindungi hamba-Mu ini.. Huuuuahuaa..”
Dengan perasaan campur aduk kaya sampah, mereka berdua mencoba memberanikan diri naik bus. Diselimuti banyak rasa. Ada rasa nanas, jeruk dan apel. Haha. Soalnya mereka nggak tahu menahu tentang daerah baru di tempat mereka kuliah.
30 menit kemudian, bus tak kunjung tiba di mall yang dimaksud. Wah, perasaan udah mulai nggak enak. Feeling pun juga memberi kode seperti itu. Parah!! Nyampek mana mereka sekarang ini?? Icha mencoba bertanya pada kondektur yang waktu itu melintas di tempat duduk mereka.
”Pak, mall-nya mana?? Kita turun mall, nggak lupa kan??”, kata Icha gugup.
”Wah, ini sudah kelewat jauh dek sama mall-nya. Bapak lupa, bapak kira di mall yang satunya. Aduh.. gimana ya??”
Huuuffpp.. Jantung mereka terhenti sejenak. Udah nggak lucu ini. Nyasar beneran kan sekarang. Terus pulangnya kayak gimana ntar?? Wajah Icha dan Lina udah jelek banget dan kusut.
”Haduh, gimana ne lin???”, Tanya Icha panik.
”Lu sih, aneh-aneh aja, pake minta naek bus segala.. Jadi kayak gini kan?? Ya udah, kita turun di sini aja. Tahu deh ntar naek apa ntar. Yang pasti, kita harus turun biar nggak semakin jauh kita nyasarnya.. Gila...!!”
Kemudian Icha dengan lantang mengatakan, ”Stooooooppppp....!!!!”.
Semua penumpang mengalihkan pandangannya kepada Icha dan Lina yang waktu itu berekspresi seperti nggak punya dosa.
”Cha, lu gila apa ya?? Kenceng banget lu teriaknya. Orang-orang pada liat kita ne..”
”Ahh, bodo’ lin. Yang terpenting kita turun titik!!”
Tanpa memperdulikan keadaan sekitar, mereka langsung turun dengan berwajah linglung. Mau jalan kemana lagi coba??
Mereka telusuri sepanjang jalan. Tiba-tiba hujan deras mengguyur mereka berdua.
”Yah, sial banget gue!! Udah mall-nya nggak dapet, ujan deres banget, duit tinggal seiiprit, nggak tahu jalan juga ne.. Wah, parah!! Mimpi apa gue semalem???”, kata Icha agak sedikit sensi.
”Makanya, kalo emang nggak tahu jalan bus lewat, ya nggak usah belagu pake naek bus. Gue jadi kena sialnya juga tuh neng.. Anjriitt!!!”, kata Lina sewot.
”Laperrrrr.... Tugas gue numpuk ini. Pulang kapan kita, lin??”
”Bulan depan!! Ya sekaranglah, cha!! Nunggu ujan reda dulu..”
Icha cuma mengangguk, pasrah. Sambil tengak-tengok keadaan sekitar, Icha menemukan warung makan. Udah nggak tahan kayaknya mereka, dari pulang kuliah tadi belum makan apapun. Kecuali makan ati. Hehehe.
”Lin, makan yukk.. Ada warung tuh.. Kagak tahan gue, dari siang belum makan, maag gue kambuh neh!!”
”Duit lu masih kagak?? Lihat dulu tuh kantong..”
”Ada sih, Rp 10.000 doank neh, ini aja buat pulang... Gue punya akal, kita sementara jadi tukang cuci piringnya aja, lumayan makan gratis kita.. Hahaha, ayo!!”
”Hahhh?? Apah?? Lu serius???”
”Ya iyalah... Serius banget.. Buruan gue laper neh, keburu pingsan.”
Tanpa pikir panjang, ditariknya tangan Lina menuju warung yang terletak di seberang jalan itu dengan keadaan masih hujan deras. Warung yang bernama ” Murah ” itu dijaga oleh seorang ibu-ibu paruh baya dengan seorang anak laki-lakinya yang sekitar berumur 15 tahun. Saat itu warung itu tengah ramai, hampir-hampir ibu penjualnya nggak kelihatan. Ini kesempatan bagus buat Icha dan Lina. Kemudian Icha menemui ibu penjual itu dari samping warung itu dengan tampang tak punya dosa menyerobot pembeli lain.
”Bu, bu.. Kita mau jadi tukang cuci piring disini, tapi imbalannya, kita minta makan 2 piring ya, maklum bu, anak kost, hehehe..”, rengek Icha.
”Ya udah, cepet bantuin. Warung ibu lagi rame neh..”
”Makasih ya bu.. Siap, pasukan jalan!!”
Dengan segera Icha dan Lina mencuci piring kotor yang penuh sisa-sisa lemak itu. Wah, nggak lucu neh sebenernya, nyuci piring gara-gara kehabisan duit. Hahaha. Bisa-bisa ayam ngetawain mereka. Hari yang penuh dengan kegilaan yang tak terduga.
Akhirnya Icha dan Lina pulang juga. Pukul 21.00 WIB baru tiba di kost tercinta. Naek ojek mana ujan, becek terus duitnya kurang lagi. Hahaha, cukup sudah penderitaan mereka hari ini, udah bikin sakit jiwa dan batin. Pulang-pulang nggak dapet seneng malah apes tak berujung. Hufff..



7. AKHIR CERITA ”GILA”

Dimana pun Icha berada keanehan dan kegilaan tercipta. Apalagi ditambah orangnya juga gila stadium akhir. Tapi apa pun dan bagaimana pun Icha, Dia hanyalah seorang manusia yang mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Icha punya satu tujuan, dimana pun itu harus selalu buat ketawa orang adalah suatu ibadah. Daripada membuat orang terluka, sedih dan kecewa.
Icha juga akan tetap menjadi Icha apa adanya. Tetep muntah kalo lihat materi kuliah, tetep bikin keanehan yang tak terduga dsb. Yang tak akan pernah hilang dari Icha itu, Dia akan tetap gila selama keadaan membuatnya gila. Hahaha.

Aku punya VILLA


waktu mau take off ...



merayakan gol kemenangan ..



nglirik aku . hahaha ..




sesi latihan ...




FOTO BARENG !!


Villa ??
bukan villa yang sering kita dengar sebagai tempat penginapan, tapi villa yang satu ini adalah salah satu pemain sepak bola yang berasal dari Spanyol . LA FURIA ROJA !!
DAVID VILLA SHANCHEZ . Lahir 6 Desember 1981 ini adalah idola saya yang sangat saya kagumi dan idolakan setengah mampus . Tampang yang rupawan , body sixpack kotak2 kaya tahu itulah auranya dia . Hmmm . Permainannya juga nggak kalah oke dengan yang pernah ada ... Pokoknya EL GUAJE ...

Villa mpe mampus dah ..

MY LOVE IN SPAIN

1. IMPIAN FLORY

Floryda Dewi. Atau yang biasa dipanggil Flory atau Flo, seorang mahasiswa berumur 20 tahun ini mempunyai impian berkunjung ke negara Spanyol yang terkenal dengan negara matador dan cowok-cowok cakepnya. Tapi rencana itu belum dapat terealisasikan sampai detik ini. Semua itu masih hanya ada di angan-angannya. Dua tahun Dia menyisihkan uang saku kuliahnya saja pun masih belum cukup. Ngemis-ngemis di depan orang tuanya pun sudah dilakukannya, tapi belum ada jawaban sampai sekarang. Ohh.. Spain, wait me !!
Pagi yang kelam, karena suasana hati Flory juga sedang kelam, mogok kuliah. Nggak tahu kenapa, yang pasti gara-gara Spanyol semua jadi acak-acakan. Mama Flory pun juga khawatir dan mengetuk kamar Flory yang sedari tadi mengunci diri di kamarnya.
”Flo, kenapa kamu?? Sudah waktunya berangkat kuliah ini...”, kata Mama Flo.
Flory tetap membisu di dalam kamarnya.
”Flo, kamu masih ingin ke Spanyolkan??”
Flory langsung terperanjat, kaget mendengar kata Spanyol. Flory mencoba membuka pintu kamar dan menemui Mamanya.
”Iya mah...”, kata Flory dengan muka kusut dan malas.
”Makanya kuliah dulu, Mama nggak mau gara-gara ini kamu ngambek dan nggak masuk kuliah. Sekarang siap-siap, pak sopir udah nunggu dari tadi tuh..”
”Iyah...”, jawab Flory tetap dengan muka malasnya.
Jadi juga Flory ke kampus. Meskipun karena terpaksa, mau gimana lagi.
Sepulang kuliah, Flory langsung pulang ke rumahnya. Saat tiba di depan kamarnya, ada sebuah amplop. Langsung diraihnya amplop itu dan dibukanya.
Oh, My God!! Tiket pesawat ke Spanyol besok. Flory dengan perasaan gembira amat sangatnya berteriak sekencang-kencangnya, sampai-sampai gempa dadakan terjadi di rumahnya detik itu juga. Mama Flory yang mendengar jeritan putri kesayangannya itu langsung menemuinya.
”Heh, heh ada apa kamu, Flo???”
Tanpa pikir panjang, Flory langsung memeluk Mamanya.
”Ma, makasihhhhh bangeeettt.... Hahahha..”, kata Flory.
”Iya sama-sama.. Eits, kita pergi berempat. Papa, Mama, Kamu dan Kak Gilang. Sebenernya, Mama dan Papa udah merencanakan dari dulu mau ke Spanyol. Kamu juga belum tahu kan, Papa sering keluar negeri itu sebenernya ada bisnis baru dan tempatnya di Madrid..”
”Hahh?? Jadi Papa selama ini sering ke Madrid donk, Ma??? Terus punya bisnis di sana?? Hahaha, asyik, jadi Flo bisa sering kesana neh.. Cihuy... Mau siap-siap dulu ah.. Sekali lagi makasih, Ma...”, mencium pipi Mamanya dan berlalu masuk ke kamarnya.
Nice!! Pengorbanan Flory nggak sia-sia. Besok impiannya akan segera terwujud. Sebenernya, ada satu alasan lagi kenapa Flory ngebet banget melancong ke sana, rahasia itu hanya Flory yang tahu.
Pagi ini, pukul 10.00 WIB Flory dan keluarganya berangkat menuju negara impian Flory. Flory berdoa tak henti-hentinya agar perjalanan selamat sampai tujuan.



2. HARI PERTAMA DI SPANYOL

Huuuaaahh, Flory menguap di balkon hotel berbintang tiga, Lastigos. Semalem Dia mendarat dengan selamat di bandara Barajas, Madrid. Dan langsung menuju hotel mewah di kota itu. Sepertinya tidur Flory nggak nyenyak soalnya Dia sudah tidak sabar ingin mengelilingi kota-kota yang ada di Spanyol, terutama kota pusat kota Madrid. Karena di sana ada sahabat kecilnya yang bernama Barry. Lebih tepatnya temen SMP terus Barry pindah ke Spanyol secara bokapnya asli orang Madrid.
Flory langsung membersihkan badannya dan mengisi perutnya dengan beberapa potong roti yang pada kenyataanya masih belum bisa membuat kenyang. Lalu Dia pergi sendiri dengan naik taksi berputar-putar menuju pusat kota Madrid.
Setelah memutari kota Madrid kurang lebih setengah jam, ketemu juga rumah Barry yang bercat coklat dan putih. Flory segera bergegas mengetuk pintu rumah Barry dan saat itu cowok seumurannya, tinggi, berkulit putih dan imut, membukakan pintu rumah.
Flory agak sedikit kaget dan memasang muka penuh tanya. Sebenernya ini rumah Barry apa bukan, kok ada cowok cakep disini.
”Hello, are you barry??”
”Hahaha, belagu lo pake bahasa inggris segala… Gue tahu, lo Flory kan??”
“Hah?? Lo Barry??”, tanya Flory masih dengan raut muka penuh tanya.
“Ya iyalah nona.. Gue Barry sahabat kecil lo.. Heran ya gue masih bisa pake bahasa gaul Jakarta?? Gini-gini gue masih cinta Indonesia, tanah kelahiran gue non.. Udah, nggak usah heran lagi, jelek lo ah.. Hehe.. Yauda masuk yuk..”
Flory masih seperti orang bingung dan bego’. Masih aja nggak percaya kalo temen kecilnya, Barry yang suka ingusan, cengeng, gendut lagi jadi cakep kayak sekarang ini. Flory masih mematung bengong di depan pintu.
“Hey nona Flo, ngapain lo?? Udah, nggak percaya banget sih kalo gue Barry..”
Flory mencoba mencubit pipinya sendiri, apakah Dia mimpi atau tidak. Dan cubitan itu rasanya sakit dan sempat membuat Flory berteriak. Kelakuan aneh Flory sempat membuat Barry ketawa ngakak.
“Hahahahahaha.. Sakit ya nona?? Makanya percaya donk!!”
”Iyah, iyah.. Gue percaya kalo lo itu Barry, sahabat kecil gue yang suka ingusan. Hehehe…”
“Sial lo.. Ya udah, masuk yuk..”
Akhirnya Flory bisa menerima kenyataan yang ada. Kalo Barry sekarang menjadi keren, kece dan cakep. Setelah itu, mereka ngobrol seru, sampai-sampai jam makan siang terlupakan. Udah deh, kalo Flory ketemu Barry, suasananya tidak jauh beda dengan pasar ayam. Hehe.
Ketika sedang seru-serunya ngobrol, Mama Barry menghidangkan dua gelas minuman dan beberapa toples makanan ringan. Flory merasa dehidrasi, soalnya dari tadi ngoceh belum berhenti dan tenggorokan perlu disiram dengan minuman berwarna biru yang telah dihidangkan Mama Barry.
”Flo, besok kita nonton bola yuk??? Di Madrid”, ajak Barry.
Uhuuukk, uhuukk... Flory tersedak minuman dingin yang berasa aneh itu saat Barry mengajak nonton sepak bola di kota Madrid yang memang menjadi salah satu rahasia Flory dari awal kalo ke Spanyol, Dia akan nonton bintang-bintang sepak bola timnas Spanyol. Karena Flory mengidolakan mereka semua dan terutama David Villa, itu yang utama. Karena sosok David Villa menjadi inspirasi Flory selama ini.
”Flory, lo nggak apa-apa kan?? Gimana mau nggak?? Mumpung gue punya tiket gratis neh, kan salah satu panitianya temen gue sendiri. Gue tahu lo dari dulu demen banget sama sepak bola, suka ngefans ma pemainnya. Sekarang lo ngefans sama siapa non???”
Masih dengan rasa yang nggak karu-karuan, Flory dengan semangat mengiyakan ajakan Barry.
”Iyah, iyah.. Gue mau banget, brother... Gue udah lama ngrencanain ini semua, huhu, ternyata lo wujudin, makasih banget Barry. Lo tau nggak, gue sekarang ngefans banget sama David Villa. Lo bisakan bantuin gue ketemu ma David Villa dan pemain lainnya??”, pinta Flory.
”Wah, kayaknya nggak bisa nona. Biasanya selesai pertandingan langsung masuk ke bis gitu..”
Flory terdiam dan agak sedikit cemberut.
“Usahain donk, lo kan sahabat gue, please… Gue kan baru sekali ke sini terus gue pengen banget ketemu mereka dan terutama David Villa”, rengek Flory.
Barry kelihatan bingung menghadapi ulah Flory yang kebanyakan permintaan. Dan lama-lama Flory mulai menitikkan air mata. Barry pun semakin bingung, udah buat anak orang nangis.
”Flo, udah donk, jangan pake nangis gitu.. Tapi gimana ya??”
Flory masih tetap saja menangis meskipun tidak seheboh tadi. Dan sepertinya Barry akan mengusahakan permintaanku.
”Oke, oke.. Gue akan usahain buat lo..”
Flory terperanjat dari tempat duduknya dan langsung memeluk Barry.
”Huuuaaa, Barry!! Makasih banget.. Lo emang the best friend gue, brother gue.. Buat imbalannya, ntar gue traktir sepuasnya deh.. Beres…”
“Oke deh, nona.. Sama-sama..”


3. NONTON BOLA DI MADRID

Keesokannya, Flory berburu kenang-kenangan yang nanti akan dibeikan kepada idolanya, Villa dan pemain-pemain timnas Spanyol lainnya. 5 jam lagi, Flory bakal nonton pemain timnas Spanyol live dan ketemu mereka, foto bareng mereka dan meluk idolanya, David Villa. Ooh, David Villa...
Flory akan make over biar cantik, tidak lupa mandi kembang tujuh rupa biar wanginya semerbak kalo lagi duduk bareng idola-idolanya itu, sapa tahu David Villa jatuh hati secara mendadak dengan Flory, hehehe, sampai-sampai Mamanya heran melihat keanehan Flory.
Pukul 5 sore waktu Madrid, dengan semangatnya Flory segera pergi ke rumah Barry. Sengaja Flory datang agak sorean antisipasilah, takut telat dan nggak kebagian tempat. Sampai Barry geleng-geleng kepala melihat Flory yang mempunyai ambisi ingin bertemu David Villa itu.
”Flo, ngapain coba kamu dateng kesini jam segini?? Pertandingannya kan pukul 8 ntar..”
”Ahh, lo Bar.. Gue kan takut telat terus nggak kebagian tempat duduk terus nggak bisa lihat Villa main dengan jelas gimana donk?? Mau lo gendong gue??”
”Hahaha, dasar... Ya udah, masuk dulu gih sana.. Gue mau telepon temen gue yang jadi panitia disana dulu..”
”Oke brother...”
Selang lima menit, Barry datang. Kelihatannya Dia membawa kabar yang menggantung. Flory dibuat deg-degan dengan raut muka Barry.
”Barry ada apa??”, tanya Flory ingin tahu.
“Flory, temen gue belum bisa ngasih jawaban yang pasti. Katanya kita suruh tunggu kabar dari Dia nanti. Nggak apa-apakan??”
”Yahh, padahal gue udah semangat kayak gini. Udah nyiapin semuanya”, nada kecewa Flory keluar sudah.
”Aduh, lo jangan ngeluarin nada jelek lo itu donk.. Gue ngerasa bersalah neh..”
Flory terlihat ngomel-ngomel sendiri, ”siapa sih temen Barry yang songong itu?? Nggak mau ngasih izin segala lagi.. Sebel..”
Tennngggg.. Jam menunjukan pukul 7 waktu Madrid. Flory dan Barry berangkat menuju stadion Santiago Bernabeu di Madrid tempat berlangsungnya pertandingan sepak bola itu.
Terlihat Flory saat itu nggak bersemangat, percuma lihat bola tapi nggak bisa ketemu para pemainnya. Barry tambah bingung melihat perubahan drastis sikap Flory yang tadinya semangat jadi cemberut kayak gini. Kelihatannya Barry mengambil tindakan. Semoga aja bisa buat Flory semangat lagi.
Sesampainya di stadion Santiago Bernabeu, Flory terlihat tampak gugup. Keringat dingin mulai deras bercucuran. Flory kaget melihat stadion yang megah dan indah itu. Sampai-sampai bengong kayak sapi ompong. Lalu Barry mengajakku masuk ke stadion. Setelah sampai di pintu masuk tribun, Barry ditunggu seorang cowok, sepertinya cowok itu menjadi salah seorang panitia di pertandingan itu. Wajah cowok itu asia banget, persis kayak tipe-tipe orang Indonesia. Wajah khas Spanyol-nya terlihat meskipun sedikit, lumayan cakep. Tampak Flory mengamati cowok itu.
Terlihat Barry dan cowok tinggi itu berbincang serius dengan memakai bahasa Spanyol, sedangkan Flory cukup diam tanpa kata soalnya Dia nggak ngerti sepatah kata pun bahasa Spanyol. Tapi ada yang aneh dengan cowok itu, lama-lama bahasanya campur pake bahasa Indonesia juga. Lama mengamati dua cowok itu berbincang, Flory akhirnya paham, kalo yang sedang diajak ngobrol Barry itu ternyata temennya yang disebut-sebut sebagai panitia itu. Sepertinya Flory mulai geram dan akhirnya nyerocos nggak karuan.
“Heii, lo temennya Barry yang jadi panitia itu ya?? Eh, please ya, izinin gue ketemu dengan pemain-pemain timnas Spanyol itu. Gue itu jauh-jauh datang dari Indonesia. Pelit banget sih nggak mau ngusahain.. Dasar songong!!”, kata Flory ketus.
“Lo siapa??? Main nyerocos aja. Iya gue temen Barry dan gue panitia di sini. Nggak lo aja yang dari Indonesia, gue juga orang Indonesia. Terus mau lo apa sekarang??”
Saat Flory lagi seru beradu mulut dengan cowok itu, Barry mencoba menengahi.
”Wah.. Heii, udah-udah.. Kayak anak kecil aja. Belum kenal juga udah pada main nyerocos kaya beo aja. Kenalin neh.. Flo, kenalin ini temen gue, David namanya. David, kenalin ini sahabat gue dari Indonesia, Flory namanya. Ayo, jabatan tangan dulu gih..”, kata Barry.
Dengan muka yang memerah dan jutek, Flory akhirnya jabatan tangan dengan cowok yang bernama David itu. Begitu juga sebaliknya. Meskipun ada sedikit diselimuti rasa yang kurang nyaman, Flory harus jalanin ini agar bisa ketemu dengan idolanya.
Setelah jabat tangan dengan David, Flory dengan pedenya menarik tangan Barry masuk ke tribun tanpa mempedulikan keadaan David. Terlihat Flory masih belum tenang dengan izin yang belum ada di genggamannya.
Saat hati Flory sedang gundah gulana, Barry mengajak keluar stadion. Flory nggak tahu akan dibawa kemana raganya yang sedang tidak semangat itu. Setelah di luar tribun, Barry menemui David lagi untuk memohon untuk terakhir kalinya.
”David, gue mohon sekali ini aja. Izinin sahabat gue ketemu dengan pemain-pemain timnas Spanyol. Soalnya kalo keinginannya nggak diwujudin, Flo bakal pingsan dan nangis semalem.. Gue nggak tega..”
Duggh, Flory kaget saat Barry ngomong kayak gitu yang sangat berbanding terbalik dengan fakta Flory.
”Gilee, ngomong apaan neh si Barry.. Bikin reputasi gue tambah hancur aja.. Tapi nggak apa-apa deh, alasan apapun jadi, yang penting ketemu dengan David Villa”, kata Flory dalam hati.
Langsung dengan cepat, Flory memasang muka lesu dan murung biar mendukung akting Barry dan David mengizinkan. David pun terlihat bingung dan segera membicarakannya dengan panitia lainnya. Sambil menunggu kabar itu, Flory berdoa tak henti-henti.
Tidak lama kemudian, David menghampiri Barry dan Flory yang masih menunggu di dekat pintu masuk tribun.
”Bar, lo dan sahabat lo yang aneh ini diizinkan mungkin nggak lama. Jadi ntar kalo pertandingan udah selesai, lo buruan nemuin gue di pintu samping. Oke?? Bersenang-senanglah cewek aneh.. Bar, gue tinggal dulu..”
“Oke sob.. Thank’s banget…”
Kabar yang sangat bagus yang pernah didengar Flory. Hatinya sangat senang, ingin Dia berpesta. Santai, waktu belum tiba. Flory meluapkan kegembiraannya dengan memeluk Barry sambil teriak-teriak seperti orang yang baru saja mendapat hadiah pesawat terbang.
Dengan langkah yang kembali semangat, Flory dan Barry memasuki area tribun lagi. Ternyata Flory baru sadar kalo di kanan dan kirinya para pendukung setia La Furia Roja (sebutan bagi timnas Spanyol). Situasi yang ramai dan riuh terjadi malam itu di stadion Santiago Bernabeu. Perasaan gembira yang teramat nggak bisa terlukiskan oleh apapun.
Dan saat para pemain timnas Spanyol memasuki lapangan, Flory segera berdiri dan berteriak-teriak nggak karuan.
”David Villa, i love you.. Semoga menang. You can make one or more goal.. Aku mendoakanmu.. Semangat!!”
Sekilas hanya Flory yang paling heboh dan ekstrem diantara penonton yang ada. Tapi Flory berusaha cuek. Ini kesempatan langka dan nggak boleh disia-siain.


4. MOMENT TAK TERLUPAKAN

Akhirnya selesai sudah pertandingan dua kali 45 menit itu yang dimenangkan oleh tuan rumah Spanyol. Flory segera menarik Barry dari tempat duduknya dan mengajaknya menemui David. Setelah itu, Barry dan Flory diajak menuju ruang ganti pemain. Flory sudah tidak sabar. Keringat dingin membasahi dahinya lagi. Jantung berdebar nggak karuan.
Saat sampai di ruang ganti, dengan pelan-pelan Flory mulai membuka pintu ruang ganti. Kreeeak.. Pintu terbuka. Di balik daun pintu itu terdapat semua pemain timnas Spanyol, kru pelatih dan pelatihnya. Flory hampir kehilangan nafas dan keseimbangannya. Rasanya Flory ingin pingsan disitu juga. Tapi semua itu ditahan Flory di moment yang indah ini. Barry menarik Flory untuk mendekati mereka. Tapi kaki Flory terasa berat untuk melangkah. Tapi saat Flory melihat sosok David Villa tersenyum dengannya, kakinya menjadi ringan malah ditambah rasa semangat yang berlebihan.
Flory segera bersalaman dengan semua yang ada di sana. Kemudian Flory mengeluarkan kamera digital-nya dan langsung aja berfoto-foto dengan mereka. Saat Flory berfoto dengan David Villa, Dia merasa deg-degan karena Villa merangkulnya. Setelah foto-foto, David Villa dengan ramah mengajak Flory ngobrol. Yang membuat susah, Villa memakai bahasa Spanyol dan Flory nggak ngerti apa-apa, lalu Villa mengganti dengan bahasa Inggris meskipun nggak lancar, yang penting ngobrol tetep jalan.
Saat lagi seru-serunya ngobrol dengan Villa, panitia yang menurut Flory songong itu datang dan sok ngatur-ngatur sambil marah-marah dengan Flory. Flory mulai geram dan panas dengan kelakuan David. Sebelum keluar dari kamar ganti, Flory memberi kenang-kenangan kepada semua pemain.
Akhirnya, Flory keluar dengan wajah juteknya. Soalnya sebel pertemuannya dibatasi oleh panitia songong dari planet mars itu. Tapi nggak apa, seenggaknya Flory udah foto bareng David Villa, udah ngobrol juga dan yang paling penting, Flory punya nomer handphone-nya Villa. Canggihnya Floryda Dewi itu. Dia berniat memamerkan kepada temen-temennya di Indonesia biar pada ngiler tak berujung semuanya. Saat itu tergambar jelas wajah bahagianya.
Setelah itu, Barry mengajak Flory ke mobil dan rencananya mau makan-makan sepuasnya. Tapi Barry tidak segera menjalankan mobilnya. Sepertinya nunggu seseorang. Selang 20 menit, datang David.
”Flo, David mau nebeng pulang neh, boleh ya?? Enaknya nganter David dulu apa makan dulu neh??”
Flory terperanga, kaget, jutek dan nggak percaya. Dia terdiam, bingung. Mikir-mikir dululah. Ntar kalo makan dulu, berarti David juga ikutan makan tapi kalo nganter David pulang duluan, Flory bakal kelaparan. Secara dari sore tadi Flory belum makan sesuap pun.
”Ya udahlah, kita makan dulu aja, laper gue. Buruan!!”
”Iya, sabar dikit napa nona...”, kata Barry.
Di sebuah cafe yang sederhana tapi rame, mereka berhenti di sana. Saat itu ekspresi wajah Flory asem banget, cuka aja kalah sama Dia. Karena ada si kunyuk, David. Tanpa ada skenario, Flory duduk bersebelahan dengan David. Nggak rugi juga duduk sebelahan sama David, David cakep kok, cool banget. Flory berusaha baikin David soalnya tadi udah nemuin Flory dengan David Villa.
Biar suasana nggak kelihatan kaku antara Flory dan David. Flory basa-basi tanya-tanya tentang pemain timnas Spanyol.
”Vid, gue tadi kok nggak ketemu Xabi Alonso ya?? Emang Dia kemana??”, tanya Flory sambil makan pizza-nya sedikit demi sedikit.
”Ooo, Xabi ya?? Dia lagi cedera. Kamu ngefans juga sama Dia??”
Flory kaget ketika seorang David yang menurut dia songong menjawab pertanyaannya dengan ramah, santai dan rasanya nggak punya dendam dengan Flory. Tadi aja waktu di stadion judes banget. Flory pun juga menanggapinya dengan santai.
”Gitu ya.. Iyah, gue juga ngefans sama Dia..”
”Dia orangnya juga ramah kok, gue deket sama Dia dibanding dengan pemain lainnya. Gue juga sering foto bareng sama Dia. Banyak banget koleksinya. Lo mau??”, tanya David.
”Mau.. Gue minta satu ya??”
”Oke, besok gue titipin ke Barry deh.. Bar, besok lo temuin gue di perpus kampus pukul 10 pagi, oke??”
“Oke sob..”
“Vid, lo masih seumuran ya ma gue??”, tanya Flory.
“Menurut lo?? Hehehe, iyah. Tahu ajah.. Masih muda juga kok gue..”
Mereka ngobrol seru, Flory dan David tukeran nomer handphone buat menjalin pertemanan yang baik. Lalu Flory menengok ke arlojinya. Ternyata sudah pukul 3 dini hari. Flory langsung mengajak Barry pulang dan wajah David juga terlihat capek.
Saat perjalanan setelah mengantar David, Barry ganti mengantar Flory sampai hotel.
”Flo, tumben lo tadi cerewet banget sama David, napa lo?? Naksir sama Dia ya??”, tanya Barry.
”Eh, gue kan dari dulu emang cerewet, Bar...”, jawab Flory.
”Yang ini tadi beda tahu nggak sih non.. Dia jomblo, lo juga jomblo. Udah, jadian aja. Hehehe..”, ejek Barry.
Flory diam tanda jaim. Tapi sebenernya hatinya ketawa-ketiwi. Tapi Flory masih pengen temenan dulu sama David.





5. SOSOK DAVID

Pagi ini, Flory bangun amat sangat siang dengan alasan kliasiknya kecapekan lihat bola semalem. Tidur Flory sangat nyenyak, mimpi dengan idolanya, rasa itu masih terasa sampai ke kamar Flory. Apalagi David, seorang cowok yang baru dikenalnya udah mulai menghiasi tidur malamnya.
Flory mencoba membuka matanya meskipun terasa berat dan segera mandi karena Mama Flory mengajak makan di luar. Flory memilih tempat di cafe yang semalam, yang penuh kenangan indah dan makanannya yang enak.
Saat Flory dan Mamanya berangkat, tiba-tiba telepon Flory berdering, ternyata dari David.
“Lo lagi dimana, Flo??”
“Gue sama nyokap mau makan ke cafĂ© tadi malem kita datengin.. Kenapa??”
”Gue pengen ngasih fotonya Xabi Alonso, ternyata gue di kampus nggak ketemu sama Barry.”
”Ooo, gitu. Ya udah, lo kesini aja. Sekalian gue kenalin ke nyokap. Gue tunggu..”
”Oke..”
Seorang David dibela-belain nemuin Flory cuma gara-gara ngasih fotonya Xabi Alonso?? Ini pasti sudah ada sinyal-sinyal misterius dari David. Cinta pada pandangan pertama berlaku lagi dalam kisah ini.
Tak lama kemudian, Flory sampai di cafe yang bernama Lezzi itu. Tak selang lama, David juga datang. Senyum manis keduanya saling terlontar. Dan Flory langsung mengenalkan David kepada Mamanya.
”Mama, ini David, temennya Barry yang udah nemuin Flo sama David Villa..”
”Ooo, ini ya yang namanya David. Saya Mamanya Flory. Ayo, gabung sekalian sini, biar tante yang traktir. Ayo...”
”Iyah tante... Terima kasih”.
Setelah selesai makan, Mama Flory memisah dengan Flory. Soalnya beliau ada perlu dengan rekan bisnisnya juga. Jadi Flory dan David duduk-duduk di taman kota. Saat ngobrol, penyakit cerewetnya Flory kambuh lagi, tapi sepertinya David dari tadi memperhatikan Flory tanpa berkedip. Kenapa Dia??
”Vid, lo gitu amat sih lihat gue?? Kenapa?? Gue aneh ya??”
”Nggak.. Mmm, nggak apa-apa kok.. Tadi sampai mana kita ngobrol??”, tanya David linglung.
”Sampai David bengong gara-gara liatin gue. Hehe.. Bercanda. Eh, lo asli Indo ya?? Terus di sini sama siapa??”
”Iyah, gue asli Indo. Tapi gue sama keluarga gue pindah ke Madrid sejak gue kecil, tapi gue sering kok main ke Indonesia, ke Jakarta, Bandung dan Bali. Soalnya saudara gue banyak di Indo. Lo asli Jakarta ya??”
”Iyah. Tulen!! Hehe. Ke sini gara-gara Papa ada bisnis neh. Terus sekalian liburan lama. Tahu tuh mau pulang kapan, pengennya sih sebulan di sini, gue masih betah di sini. Eh, maaf ya, lo kok beda banget sih sama waktu di stadion itu. Pas lo jadi panitia lo ketus banget, galak gitu. Tapi sekarang lo kalem banget.”
”Oh, maaf juga sebelumnya. Masalah itu karena tuntutan aja sih, jadi panitia gue harus ketus, nggak ngerti deh apa tujuannya. Gue itu sebenernya orangnya nggak bisa marah, humoris dan iseng. Karakter waktu jadi panitia itu nggak gue banget pokoknya. Maaf ya?? Lo nggak marahkan sama gue??”
”Sebenernya sih gue marah, tapi kalo lo mau ngajak lihat bola, pasti nggak marah deh. Hehehe. Bercanda. Iyah, gue nggak marah kok.. Tenang aja.”
”Lo mau lihat bola lagi?? Emm, minggu depan La Furia Roja tanding lagi di sini. Nonton aja. Gratis buat lo..”
”Oke, makasih. Moga-moga gue belum balik ke Jakarta. Doain ya??”
”Siip.”
Merasa jenuh duduk terus di taman kota, David mengajak Flory makan ice cream di deket stadion Santiago Bernabeu. Setelah itu puter-puter kota sampai malam pun tiba. David langsung mengantar Flory pulang ke hotelnya.
”Makasih ya, Vid.. Seneng banget aku hari ini..”
”Sama-sama, kalo pengen jalan-jalan lagi, hubungin aku aja, siap mengantar kemana pun. Hehe.. Ya udah, salam buat keluarga kamu. Good night.. See you..”
“Good night. Hati-hati ya..”
Setelah David meninggalkannya, Flory masuk ke hotel dengan wajah bahagianya. Dan ini semua gara-gara David, bukan David Villa lagi. Tapi David yang berkarakter misterius itu. Sejak malam itu Flory sadar bahwa ada seorang cowok yang perhatian dan ingin memilikinya, yaitu David. Tapi Flory tidak mau gegabah, Dia ingin tahu David yang bersosok tanggung jawab, yang mau bilang cinta kepadanya dan mau bilang iya ketika sesuatu terjadi padanya.



6. SELAMAT TINGGAL

Seminggu lamanya Flory dan keluarga berada di Spanyol. Bisnis Orang tuanya udah beres, hanya satu yang belum beres, Flory masih mengharapkan sosok David hadir dan mengatakan cinta kepadanya. Sebenernya, Flory belum puas, Dia masih ingin bertemu dengan David Villa untuk kedua kalinya, tapi itu tidak mungkin terjadi, karena Flory sudah terlalu lama bolos kuliah.
Siang ini, mereka pergi ke bandara. David dan Barry turut mengantarkan. Flory pamit ke Barry, Barry menangis terisak-isak saat Flory memeluknya. Lalu Flory pamit ke David, David minta alamat email, alamat rumah dan nomer telepon rumah Flory. Flory tiba-tiba nangis tanpa sebab dan David pun mencoba menenangkannya.
“Flo, kalo kamu kangen dengan Spanyol dan pemain timnas Spanyol, kamu bisa hubungin aku kok, kapan pun. Sekarang nggak usah nangis.. Itu udah ditunggu Mama Papa. Jelek ah kalo nangis..”, kata David sembari mengusap air mata Flory.
Flory terdiam dan sesekali isak tangisnya terdengar. Lalu Barry tiba-tiba nyerocos. Dia bongkarin isi curhat David dan Flory yang ternyata keduanya saling cinta.
”Udah, kalian berdua itu saling suka, saling cinta. Kenapa ditutup-tutupin?? Flo, tahu nggak, beberapa hari yang lalu David nyariin lo, dibela-belain dari kampus ke cafe yang jauhnya puluhan kilo itu cuma buat ngasih foto Xabi Alonso. Sebenernya, Dia ketemu gue di kampus, tapi Dia maunya ngasih sendiri ke lo langsung, ya udah deh.. Terus Vid, tahu nggak kenapa selama ketemu lo, Flo cerewetnya lebai kayak gitu, soalnya Dia salah tingkah. Lagian kalian berdua pernah curhat ke gue, kalo kalian itu saling sayang. Ya udah nunggu apalagi.”
Flory dan David tertunduk malu. Lalu David tiba-tiba mencium kening Flory sembari berkata, ”Jujur, aku suka kamu, aku sayang kamu, aku pengen sama kamu. Kamu mau kan jadi orang yang aku ajak keliling Spanyol untuk selamanya???”
Flory terlihat tambah malu dan tanpa basa-basi menjawab pertanyaan David.
”Aku nggak mau . Tapi aku mau, kamu datang ke Indonesia karena aku. Kalo kaya gitu gimana??”
”Oke honey.. Buat kamu, aku ada. Jadi jawabannya....??”
”Iyah. Aku mau.”
Bandara Barajas jadi saksi bisu dari kisah cinta mereka. Flory dan David saling memeluk erat tanda perpisahan.
”Honey, dua minggu lagi datanglah ke Spanyol. Semua biaya aku yang tanggung. Aku akan meminta izin kepada orang tua kamu.”
”Tapi aku maunya, kamu jemput aku ke Indonesia, itu juga sebagai bukti kalo kamu syang beneran sama aku, setuju??”
”Oke, kalo itu mau kamu honey. Tunggu aku dua minggu lagi.”
Flory dipanggil kedua orang tuanya karena pesawat sudah mau berangkat. Flory meninggalkan Barry dan David.
”Love you, Flo!!”, teriak David.
Flory menengok kembali ke belakang dan membalasnya dengan ciuman jauh.
Di dalam pesawat, Dia membuka diary-nya dan menuliskan sesuatu.
”Aku cinta Spanyol...!!! Aku suka David Villa, suka pizza Madrid dan cinta David tentunya. Spain, the dream country. Floryda Dewi akan sayang selalu dengan David, Floryda Dewi akan ikut kemana pun David pergi. Jemput aku honey. Aku tunggu dua minggu lagi. Love you...”
Itulah beberapa kata yang tertulis dalam diary Flory.



7. BUKAN AKHIR CERITA

2 minggu kemudian, sesuatu yang dinanti datang juga. David bener-bener menjemput Flory ke Indonesia. David semua yang menanggung biayanya. Dia meminta izin ke orang tua Flory, karena sosok David sangat bertanggung jawab, kedua orang tua Flory mengizinkan Flory pergi ke Spanyol lagi dengan David.
Hanya sehari David di Jakarta. Dia ingin segera kembali ke Spanyol dan mengenalkan sosok Flory kepada kedua orang tua David. Sore itu, kedua orang tua Flory mengantar Flory dan David ke bandara.
Saat di dalam pesawat terlihat sekali kalo David bener-bener melindungi Flory. Sangat perhatiannya Dia kepada Flory.
”Honey, makasih ya?? Kamu udah bawa aku ke Spanyol lagi.”
”Iyah sayangku. Aku mau ngasih kamu kejutan nanti. Pasti kamu bakal seneng banget. Tapi awas, bisa meledak lho. Hehe..”
”Apa?? Kejutan apa??”, tanya Flory penasaran.
”Sayang, namanya kejutan masa dikasih tahu duluan sih?? Nggak seru donk. Udah, sekarang kamu tidur dulu, Spanyol masih terlalu jauh untuk di nanti. Yang penting kan sekarang, kamu udah sama aku.”
”Iyah deh. Aku tidur dulu. Lagian aku capek neh hon..”
Perjalanan menuju Spanyol tinggal tiga jam lagi.
Tiga jam kemudian pesawat yang mereka tumpangi mendarat di bandara Barajas dengan selamat. Lalu David mengantar Flory ke sebuah hotel yang telah Dia pesankan jauh-jauh hari untuk Flory. David menemani Flory hingga memejamkan matanya.
Keesokan harinya, David menjemput Flory di hotel. Mereka mau sarapan di tempat yang spesial yang belum pernah diduga oleh Flory sedikit pun.
”Sayang, kita mau kemana??”
”Mau sarapanlah sayang, mau kemana lagi, ntar kalo kamu sampai kelaperan, aku kena omelan Mama kamu tau...”
”Hehe, iyah deh, ngikut...”
Setelah sampai di restoran yang pagi itu cukup ramai, mereka berdua turun dari mobil dan masuk ke dalamnya. Saat tiba di dalam, Flory bengong dan tubuhnya kaku seakan enggan melangkah. Ternyata David mengajak Flory ke sebuah restoran yang dimana para pemain timnas Spanyol sarapan pagi.
”Bagaimana?? Ini kejutan buat kamu sayang...”, kata David.
”Ya Tuhan.. Terima kasih sayang.. Aku nggak tahu mau ngapain lagi sekarang.”
”Lihat di pojok sana...”, kata David sambil menunjuk tempat duduk di pojok.
Oh, ternyata sosok David Villa dimunculkan lagi dalam kejutan ini. Flory lagi-lagi kaku. Dan David mengantarkannya menemui David Villa lagi.
”Sayang, kali ini aku nggak akan membatasi waktu kamu buat ketemu David Villa, karena di sini peranku bukan sebagai panitia tapi kekasihmu yang selalu memberi kejutan dan kebahagiaan buat kamu.”
Flory tersenyum bahagia mendengar kata-kata tulus itu dari mulut David. Tanpa berbelit-belit, Flory langsung ngobrol-ngobrol asyik dengan David Villa sedangkan David ngobrol dengan kru-kru yang ada di sana. Sengaja David memberi kebebasan Flory untuk berbincang dengan David Villa.
Seusai sarapan, Flory dan David meninggalkan restoran itu yang kebetulan para pemain timnas Spanyol telah meninggalkan restoran itu terlebih dahulu. Dan lagi-lagi David mengajak Flory ke suatu tempat yang tepatnya ke Santiago Bernabeu, tempat pertama mereka bertemu.
Setelah sampai di sana, suasana stadion sepi. Aneh. Kenapa David mengajak Flory ke tempat yang sepi seperti ini. Lalu mereka berdua masuk dan duduk di tribun.
”Flo, tahu nggak kenapa aku ngajak kamu kesini??”
”Nggak tahu. Sini sepi. Aku kira kamu mau nemuin lagi dengan David Villa.”
”Huhu, kamu itu David Villa terus, David Hanantyo donk sekali-kali. Hehehe.. Nggak, bercanda kok. Mmmm... Kamu tahu nggak, ini tempat kita pertama ketemu dulu. Dan aku pengen di stadion ini bukan tempat akhir kita ketemu, di sini aku pengen ngasih kamu kalung kembar. Satu kamu pake, yang satu juga aku pake. Anggap aja ini hadiah buat jadian kita. Dan sebagai awal mas kawin kita. Hehehe..”
”David, kamu repot-repot segala sih?? Aku Cuma pengen kamu, bukan kalung atau apapun..”
”Sayang, ini cuma buat hadiah aja. Terima ya?? Aku pakein langsung deh..”
Flory pasrah saat kalung itu terpake di lehernya.
”Aku udah ngasih kalung itu buat kamu, itu berarti aku juga udah menjadi milik kamu. Dan ingat, di sini bukan akhir cerita cinta kita, tapi di sini awal perjalanan cinta kita untuk selamanya. Kamu mau peluk aku nggak??”
Dengan malu-malu Flory memeluk David. Kisah cinta mereka sangat unik. Gara-gara David Villa kisah cinta mereka bersatu. So, My love in Spain Forever.

ULTAHKU MUNDUR ... ???



thanks buat sahabat2 TELONERS uda ngasih surprise party yang mundur dari jadwal.. hmmm..