Lagu aja bisa dibikin puisi :D
Berawal dari ‘Tentang Kamu’ yang mulai mengenaliku
Setelahnya ‘Buat Aku Tersenyum’ dengan semua yang kau punya
‘Rasa Ini’ pelan muncul tak pasti
Mengambang tak jelas alurnya
Seperti film tanpa skenario
Kurang lebih hampir mirip lagu tanpa nada
Membingungkan dan memaksaku ‘Bertahan’ berdiri di atas kegalauan
Kini terjawab sudah, akhirnya aku ‘Menunggu’
Sepertinya tak seharusnya aku dipermainkan perasaan yang sempat membuatku ciut
Aku tak sanggup mengungkapkannya ‘Dari Hati’ sekarang
Jujur, itu bukan posisi seorang wanita
Tapi ‘Terlalu Lama’ untuk ukuran waktuku menunggu
Gambaran ‘Risalah Hati’ yang kerap menghiasi malam hampa
‘Takut’ apa yang kurisaukan terjadi
Aku dikecewakan lagi dengan alasan yang sama
Kepasrahan yang hampir membuatku ‘Berhenti Berharap’
Seperti sebuah ‘Mimpi Yang Terbunuh’
Jatuh ketika berimajinasi tinggi tentang harapan ke depan
Jangan sampai ‘Ada Yang Hilang’ ketika semua ketidakpastian muncul
Aku hanya ingin kamu menjadi ‘Anugerah Terindah Yang Pernah Ku miliki’
-icha030711-
Boleh dibaca kalo lagi jatuh cinta aja..
Darah muda terlalu bergejolak
Semakin panas, apalagi ketika jatuh cinta
Terbakar, terhipnotis dan menggila
Inilah sebagian ilusi jatuh cinta
Terkadang air pun seperti aliran darah yang mengalir deras
Karena cinta
Konsentrasi selebihnya menurun karena sebagian otak hanya ada dia
Mungkin kebutuhan makan sudah tak lagi dipikirkan
Terlintas hanya cara agar dapat tulus mencintainya
Jatuh cinta, sebuah gambaran yang nyata
Yang terkadang dapat membuat pecandunya tertawa dan menangis
Jatuh cinta membuat orang bersikap berlebihan
Yah, nggak salah…
Jatuh cinta itu bebas berekspresi
Karena dengan sebuah cinta kita dapat bahagia
Ilusi jatuh cinta yang mengesankan
Ilusi jatuh cinta yang di atas normal
Seakan dunia menjadi sempit karena perasaan
-icha030711-
Sekedar Sampah
Pelik memang, ketika seseorang dekat dengan lawan jenis yang telah memberikan sebuah kenyamanan yang berarti. Terutama bagi seorang perempuan sepertiku. Jatuh cinta itu hanya membuat hati semakin tidak tahu posisi sebenarnya.
Aku pun hanya bisa berbicara dengan musik dan laptop kecilku tentang arti sebuah rasaku. Hmmm… mungkin hanya itu temanku yang tidak bosan mendengarkan keluh kesahku dan tawa candaku ketika sedang bergeleut dengan batin.
Kali ini aku dihadapkan dengan seorang laki-laki yang membuatku nyaman dengannya, dengan segala kelemahannya. Aku pun belum mengetahui arah hatiku. Sempat hatiku berontak, “apa-apaan ini, hatiku hanya mengambang.. gak jelas banget.. tapi separuh hatiku sudah terbawa olehnya.. ahrrrgg!!”. Yah, hanya itu yang bisa dibicarakan oleh sepotong hati perempuan yang belum jelas akan perasaannya. Pertanyaannya, sampai kapankah seperti ini? Aku selalu dihantui rasa-rasa yang seharusnya tidak muncul dalam pikiranku.
Aku tidak akan bosan, tapi aku takut jika aku lama-lama seperti ini dia akan jauh dariku dengan segala kenangan kita. Aku sungguh tidak mengerti dengan semua ini. Kadang aku berkata, “apa ini yang namanya jatuh cinta? Kok adem-adem aja tanpa ada suatu yang berarti.” Ternyata setelah aku sadari, hatiku tertempel hansaplast separuhnya. Cinta bertepuk sebelah tangan. Sambutku tidak digapainya. Hanya promise promise promise itu yang aku dengar darinya.
Tuhan, tiap malam aku menggantungkan secarik harapan tentang hidupku. Hanya dia yang mampu dan aku yakin akan hal itu. ‘My night has become a sunny dawn because of you’. Selanjutnya kini aku hanya bisa bersabar tentang jawabannya untuk pertanyaan hatiku.
Oyaa, ada satu pertanyaan yang masih berkutat di otakku tentangnya. Hmm. Masalah perasaannya untukku. Terlalu dingin, Tuhan! Dia beku. Aku susah membaca pikiran dia. Menyentuh hatinya pun juga sulit. Aku hanya mengandalkan perasaanku untuk mengetahui semua tentangnya. Kata-kata romantis mungkin hanya sebagai sampah untuknya, atau mungkin tak pernah dibacanya tulisan itu karena dia tak pernah suka dengan hal yang romantis. Segala cara telah aku lakukan lho buat dia tahu bagaimana jadi aku dan bagaimana posisiku saat ini ketika cinta tanpa balasan. Ckckck..
Menyedihkan, mengerikan dan memprihatinkan. Aku berdiri sendiri di tengah lautan tanpa mengerti arah mata angin malam ini. Sekarang aku harus bagaimana lagi? Titik terang sulit untuk digali. Sudahlah, berdiam diri di sini dan mencari sesuatu yang bisa ku jadikan motivasi.
Puisi Manusia Galau karena Jatuh Cinta... (~.~)
KEGALAUAN HATI
Semua berawal dari sebuah perasaan
Perasaan yang tak karuan hampir menghantui hatiku
membingungkan, bersinar namun belum berujung
Mengaguminya di awal membawaku ke dalam rasa yang beda
Aku pun tak mengerti tentang rasa itu
Yang aku tahu, aku nyaman dengannya
Apa mungkin hanya nyanyian risalah hati ku ?
Ah, efek sampingmu terlalu parah meracuniku, cinta…
Memaksaku untuk membuka cinta yang baru untukmu
Aku akui harapanku sudah tak sekedar harapan
Menerima semua apa yang terjadi nanti
Menata hati jika suatu saat hatiku dirobohkan mentah olehnya
Dan menjaga hati ketika rasa semu itu terungkap di telingaku serta menghapus semua kegalauan hatiku
DIA, DIA, DIA
Sosoknya yang baru aku kenal tak lama dalam dentingan waktuku
Dia yang membuatku memasang nyali ganda dan hati yang kuat
Menatap matanya lekat, bersanding di sampingnya dekat
Sangat aku butuhkan keberanian untuk mendampinginya
Dia yang mengenalkanku kenyamanan
Aku mengenalkannya sebuah perhatian
Sampai suatu saat aku harus mengeja semuanya tentang dia
Bertanya dan menjawab sendiri tentang perasaanku
God, aku tak bisa apa-apa tanpa-Mu
Aku hanya jujur sebatas hatiku saja,
Kabulkanlah kejujuranku dan nyatakan keinginanku bersama dia
Dia, dia, dia … jiwamu telah merambat dalam hentakan nadiku
Yah, lagi2 isinya curhatan., by inspired my mind ! :D
Ultah ke-20 Berkesan !
tiup lilin sambil make a wish...
bergaya ....
action ~~
Ultah yang ke-20 pada tanggal 17 Juni 2011 itu sangat berkesan sekali sodara-sodaraa... sebelumnya tanggal 16 Juni aku dikerjain abis-abisan anak 7icons. tepung, air kopi, air duren dan air tumpul campur-campur di badanku.. omigooot, baunya gak banget !!
Malam harinya, tepatnya tanggal 17 Juni dini hari pukul 00.15 WIB aku dikejutkan dengan kedatangan idola-idolaku (bruno mars, david villa, morgan 'sm*sh', sam tsui dan david archuleta)... are u sure?? just mask beibeeehh.... wauuu... kejutan yang bener-bener buat aku terkejut. anak-anak kost dzakya mumtaz rela bangun tengah malem dan gunting-gunting kertas biar bentuknya jadi topeng. spechless banget aku... roti ultah dan topeng idolaku buat aku tersenyum lebar dan puas waktu ulang tahunku... thanks friends !
penampakan di malam bolong
Imajinasi Gue tentang Spanyol
Asli, gue ngebet banget ke Spanyol yang dimana Negara itu salah satu Negara pujaan gue. Gue cinta banget ma Spanyol. Interest banget beb! Gimana gak, sepakbolanya udah sukses berat hipnotis gue. Klepek-klepk dibuatnya. Terus, belum paham juga sih gue, kayaknya beberapa tahun yang lalu, gue kesamber virus espanola menye-menye gitu. Jadi, gue seperti sekarang ini deh, berimajinasi tentang Spanyol.
Emang gak salah juga sih, gue suka ma Spanyol, amazing banget negaranya! Ngiler-ngiler deh gue. Demeeeenn banget. Bukannya gue gak cinta tanah air ne, ini ceritanya gue ngefans berat ma negara yang ada di dunia selain Indonesia tepatnya. I’m talk about my dream country. Yeah!
Gue ngefans berat ma si Villa yang pemain timnas Spain bernomor punggung 7 itu. Udah lama sih, uda ada 5tahun deh. Sekarang tinggal gue mikirin, gimana caranya gue bisa kesana? Hmm. Lewat mimpi doank mah gue bisa. Tapiiii, plis, gue pengen yang aslinya. Itu-itu para ‘penimbun uang’.. bagi duitnya napa. Hehehe. Kidding !
And then, thanks for spain. Yang udah berhasil bikin gue asli jatuh cinta sama Negara lo. Tapi jangan lupa doain gue juga, biar gue bisa maen kesana, mencapai impian gue. Hehe. Madrid udah nunggu gue!
Love u my dream country…
I love u so much…
Deskripsi naskah Hikayat Maharaja Boma
Deskripsi naskah dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
A.Umum
1. Tempat penyimpanan naskah : Pusat Dokumentasi Melayu, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur
2. Judul naskah : Hikayat Maharaja Boma
3. Nomor naskah : MS 136
4. Jumlah teks : (tidak ada)
5. Jenis naskah : hikayat (cerita prosa)
6. Bahasa naskah : (tidak ada)
7. Tanggal penulisan : (tidak ada)
8. Tempat penulisan : (tidak ada)
9. Penulis / penyalin : (tidak ada)
10. Pemilik naskah : (tidak ada)
11. Katalog lain : (tidak ada)
B. Bagian Buku
1. Bahan alas : kertas kajang putih bergaris
2. Cap kertas : mempunyai tera air ‘Crown Standard Agent’
3. Warna tinta : dakwat hitam
4. Kondisi naskah : keadaan fisik naskah cukup baik, tulisan di beberapa halaman telah pudar dan tulisan agak kabur
5. Jumlah halaman naskah : 59 halaman
6. Jumlah baris perhalaman : 27 baris per halaman
7. Jarak antarhuruf : rapat
8. Jumlah halaman yang ditulis : 59 halaman
9. Jumlah lebar pelindung : (tidak ada)
10. Jumlah susunan koras : (tidak ada)
11. Ukuran halaman : p x l = 35 x 21 cm
12. Ukuran pias : (tidak ada)
13. Cara penggoresan tinta : (tidak ada)
14. Kolom : (tidak ada)
15. Penomoran halaman : menggunakan nomor / angka halaman yang ditulis
menggunakan huruf latin
C.Tulisan
1. Aksara : Jawa, Melayu
2. Jenis huruf : (tidak ada)
3. Jumlah penulis : (tidak ada)
4. Tanda koreksi : garis bawah
5. Pungtuasi : (tidak ada)
6. Rubrikasi : (tidak ada)
7. Hiasan huruf : (tidak ada)
8. Iluminasi : (tidak ada)
9. Ilustrasi : (tidak ada)
D.Penjilidan
1. Bahasa sampul : Indonesia
2. Ukuran sampul : p x l = 35 x 21 cm
3. Rusuk : (tidak ada)
4. Pengikat : (tidak ada)
5. Perbaikan : (tidak ada)
6. Bahan sampul : kulit kertas berwarna merah
7. Motif sampul : polos
E. Sejarah
1. Kutip kolofon : (tidak ada)
2. Catat kepemilikan : (tidak ada)
3. Kutip catatan lain : (tidak ada)
4. Cara memperoleh naskah : (tidak ada)
F. Isi
1. Ringkasan cerita
Hikayat Maharaja Boma
Cerita Jawa yang berunsur Hindu dapat dilihat melalui penggunaan nama atau perkataan seperti dewa, betara guru, betara Krishna, Rajuna, Maharaja Dalalsangkara, Raden Asmara dan sebagainya. Hikayat ini mengisahkan peristiwa-peristiwa yang berlaku di kayangan dan di dunia. Bidadari dari kayangan diturunkan ke dunia untuk diserahkan kepada Maharaja Sang Boma dan diambil oleh Pendawa Lima tiga saudara. Bab akhir mengisahkan peperangan yang berlaku antara Maharaja Dalalsangkara dengan Boma yang membawa kemenangan di pihak Maharaja Boma.