Rss Feed

Pages

CURHAT YANG MAKSAAAA !!!

1. ICHA

Icha adalah seorang cewek berumur 18 tahun. Dia seorang mahasiswa aktif. Saking aktifnya, kegiatan apapun Dia ikuti. Dari teater, Marching Band, perkumpulan mahasiswa dan masih banyak lagi yang lainnya. Udah kaya orang gila kalo kecapekan gara-gara ikut kegiatan yang bikin penyakit capek itu kambuh. Hoho.
Dia sekarang kuliah di jurusan Sastra Indonesia semester satu di salah satu Universitas di daerah Jawa Tengah. Nggak tahu kenapa masuk Sastra Indonesia, kesasar iya, kepengen sih mungkin 50% doank, yang paling penting jiwanya dapet disini, Sastra!! Icha itu seorang anak kost yang demen banget browsing internet, biasa anak muda sekarang kan kalo nggak punya pesbuk belum gaul gitulah.
Icha anak ketiga dari tiga bersaudara. Udah paling bontotlah, paling cerewet, paling aneh di keluarga. Beda sama kakaknya. Paling berambisi dan penyemangat gitu. Icha doyan banget ngupil, kalo uda ngupil, aktivitas yang lain mungkin akan dibuang begitu saja. Ngupil itu indah. (Haah, serius??) Ada lagi yang paling Icha nggak lupain. Bersihin komedo!! Entah itu komedonya sendiri kek, punya temen satu kost kek atau punya tetangga, nggak peduli, yang penting basmi komedo sampai ke sarangnya!! Hahaha, kejam tapi mengasyikan.
Hobinya adalah menulis, itu yang utama. Menulis apapun, dimana pun dan kapan pun. Sampai-sampai buku pelajaran penuh dengan puisi-puisi aneh dan nggak nyambungnya. Yang penting menulis. Tapi Icha kalo lagi nulis cerpen nggak asal-asalan tapi penuh perasaan dan dijamin hasil tak mengecewakan, hehehe.. (insya allah). Hobi lainnya yaitu nonton film yang bertema unik. Bosen kalo horor, rasanya film kok genre horor mulu. Nakut-nakutin aja. Hiii.. Plus pembodohan masyarakat pribumi. Dan browsing internet itu yang nggak boleh lupa, update status pesbuk sama nge-wall yang pasti.. (Hahaha)
Meskipun Icha aneh, tapi Dia juga punya seabrek cita-cita. Jadi seorang yang berguna bagi nusa dan bangsa dengan ekisist di dunia jurnalistik. Entah bagaimana caranya, berdoa dan punya niat itu yang selalu menjadi pegangannya. Mempunyai sekolah sastra. Dan keinginanya yang belum kesampaian hingga sekarang adalah ketemu dengan lelaki pujaannya, lelaki impiannya. DAVID VILLA. Satu nama pemain sepak bola ini telah membuatnya jatuh bangun nggak karuan, udah kayak orang gila. Dianya dimana, David Villanya dimana. Hoho. Just Dream lah... Tapi buatnya paling asyik itu lihat olahraga sepak bola kemana-mana.




2. KULIAH ASYIK TAPI BIKIN MUNTAH

Pagi yang sedikit mendung. Icha masih dengan keadaan setengah sadar soalnya nyawanya belum ngumpul 100% membuka matanya pelan-pelan dan melihat ke jam di handphone SE-nya. Dan ternyata udah pukul 06.45. Wah, jam pertama kuliah dosennya disiplin banget neh, nggak lucu donk telat, bisa-bisa dicoret dari absensi neh. (Lebaii dah kalo sampe kaya gitu.. Hehe.) Langsung cabut ke kamar mandi, mandi bebek gitu, nggak pake lama pokoknya terus pake bedak dkk lah, biar kelihatan kalo tadi abis mandi. Hehe. Tanpa sempat mikir sarapan apa, langsung capcus ke kampus ma temen sekostnya yang jurusannya sama. Dengan naik motor berkecepatan 50-60 km/jam icha pergi ke kampus yang kira-kira 2 kilometer dari kost dan temennya cuma bisa berdoa agar selamat sampai tujuan. Huff. Setibanya di kampus Fakultas Sastra, tepatnya di tempat parkir depan gedung I, Icha dan temennya lari pagi gratis karena mengejar waktu dosen dengan mata kuliah fonologi itu menuju ke lantai dua gedung I. Napas mau putus, dada sesak, eee, ternyata kelas belum dibuka dan dosen pun belum datang.
”Ahhhrrggggggg, sial!!”, kata Icha.
Wah lumayan olahraga gratis, tapi cukup buat hati Icha dongkol karena belum sempat sarapan padahal Dia punya penyakit maag. Ckckck.
Masuk kelas dengan MK (Mata Kuliah) fonologi, Icha Cuma bisa denger dosen itu sambil utak-atik handphone, biasa buka opera mini dan langsung update status lah... Dan sambil sesekali ngobrol dengan Rini temen kuliahnya yang kebetulan punya segerombolan yang bernama ”telo”. Nggak ngerti juga apa maksudnya.
”Rin, busyet dah, kuliahnya Pak Basuki nggak pernah ngerti neh aku.. Parah!!”
”Ya samalah, cha. Salah sendiri cepet banget kalo jelasin, emang kita mesin apa ya, bisa mencerna secara otomatis.”
”Betul.. Mending gossip aja yukk..”
“Oke..oke..”
Gossip, gossip dan gossip. Adalah sarapan pagi para anak-anak gerombolan telo ini. Ada aja topiknya terus yang paling aneh, topiknya itu nggak penting banget. Hahaha. Ternyata masih mending emak-emak gosipin telenopela kalo nggak gitu sinetron-sinetron lebai. Hah, makanan empuk dah. Ckckck.
Icha ini termasuk mahasiswa yang salah jalur. Niat milih sasindo (sastra Indonesia) tapi malah mata kuliahnya nggak ada yang nyambung sama otaknya. Bukan gimana-gimana, banyak dosen yang auranya nggak enak, jadi buat Icha mencerna pelajaran pun masih setengah-setengah. Huhu.
Ada MK Antropologi, udah dosennya galak, judes, nggak suka ketawa mana pelajarannya sulit-sulit banget. Huuhh, sungguh menyebalkan!! Tiap Icha masuk kelas ini, bawaanya ngantuk karena serasa dengar dongeng sebelum tidur. Huff. Masih asyik kalo suaranya kenceng dan lantang, dosen yang satu ini hampir tak bersuara, kayak ngomong sama dirinya sendiri. Sabar, modal menghadapi MK Antropologi.
MK PLU (Pengantar Linguistik Umum) itu yang sekiranya bikin Icha nggak betah dalam kelas. Dosennya aneh bin ajaib banget. Pelajarannya campur-campur kaya es campur. Masih mending es campur enak, lha pelajaran ini, nggak ada enak-enaknya, bikin muntah iya. Huuhu. Soalnya banyak materi yang pake bahasa inggris. Ini yang buat Icha heran, sebenernya Icha itu sastra Indonesia apa sastra Inggris seh?? Tiap saat bergelut dengan bahasa Inggris lagi, padahal pengen menghindari pelajaran itu. Huhu. Pasrah saja, mungkin nasib Icha emang di sastra Indonesia ini.
Ternyata bukan MK-nya aja yang buat muntah tapi tugas-tugasnya juga. Gokil.. Makanan apa ini?? Icha geram lihat tugas-tugas yang menumpuk nggak karuan di atas meja belajarnya itu. Sebenernya Icha itu paham dengan tugas itu, yang buat males tetep dosennya itu. Nggak kira-kira kalo ngasih tugas. Mungkin Icha kaget, peningkatan drastis, dari SMA yang mungkin tugas cuma selembar kertas buku tulis tapi waktu kuliah tugas menjadi selembar atau bisa lebih kertas folio. Hoho. Tak apa, yang penting selama kuliah itu, rajin absensi, rajin ngerjain tugas dan nggak neko-neko. Mengalir kayak air gitulah. Ckckck.



3. 4 ALIEN BIKIN DARAH TINGGI

Mikir tugas udah buat nafsu makan Icha berkurang apalagi ditambah dengan kelakuan temen kost yang membuat darah tinggi. Mereka berempat berasal dari luar kota. Yang dua ekor berasal dari kota yang sama dengan Icha. Yang dua lagi dari ibu kota. Wah, ada-ada saja kelakuan mereka yang membuat hati Icha jengkel. Dua alien, sebut saja I dan E. Keduanya sangat cinta dengan kekotoran, sampai-sampai sampah berserakan pun tetap dibiarkan. Nggak mikir kalo sampah itu bisa menjadi penyakit. Apalagi kalo waktu nyuci piring atau kalo nggak gitu waktu mandi, bener-bener dah joroknya keluar semua. Wah, sampai-sampai Icha sulit buat mengungkapkan begaimana kelakuan I dan E di kost. Dandannya aja yang diperhatiin tapi ternyata mereka nggak perhatiin kebersihan sekitarnya dan hatinya. Udah nggak jujur, nggak bertanggung jawab, sok lagi. Wah, bukan tipe Icha banget.
Beda cerita dengan dua alien yang dari ibu kota itu. Inisial D dan A. Nggak mau nyapa orang sedikit pun cewek berinisial D itu. Sok tahu banget orangnya dan nggak punya sopan santun. Contohnya, waktu adzan maghrib, Dia menghidupkan tipi keras-keras, suara adzan aja kalah sam Dia. Parah! Dan si D ini nggak mau merasakan kesusahan. Dia Cuma pengen enaknya aja. Temen udah nggak kayak temen lagi, tapi malah jadi kayak babu. Dasar alien..!!
Icha mah santai-santai aja, selama empat alien itu nggak nyenggol Icha. Tapi kalo mereka maen belakang, Icha akan siap siaga dengan peralatan tempurnya. Seperti, golok, cangkul, sabit, gergaji dan sebangsanya benda-benda tajam lainnya dah. Haahaha.
Tidur di kamar yang bersebelahan dengan mereka hanya membuat dosa. Hoho. Salah mereka juga seh, pokoknya 4 alien itu beda daripada yang lain. Turun dari planet Mistunius ercticus kali ya. Hahaha, planet aneh sama dengan penghuninya aneh banget.
Malam ini, Icha dan ketiga temen kost yang beridentitas malaikat, ada Lina, Etik, dan Momo sedang makan di kamarnya Etik. Nggak ada angin, nggak ada petir, tiba-tiba empat alien itu nyanyi-nyanyi nggak jelas yang mayoritas suaranya kayak kaleng susu tanpa isi terus digelindingin. Alias ancur!! Sempat membuat selera makan Icha dkk menurun drastis. Mending dengerin pengamen nyanyi di dalem bus masih ada nada-nadanya, lha mereka?? Datar banget, rata kaya jalan raya. Ckckck. Sabar.. Yang paling buat jengkel sih, nyanyinya pake ketawa-ketiwi lagi. Kalo ketawanya pake tata krama mah nggak masalah, yang ini nggak, ada yang bersuara seperti kuda, ayam, bebek dkk sekebun binatang dah..
Icha dkk mulai geram dengan tingkah laku mereka yang semakin hari semakin buat kost gerah. Walaupun cuaca dingin, tetep aja panas dengan hadirnya alien-alien yang bisa dibilang kewarasannya berkurang. Oh, My God!! Terselip niat untuk ngerjain mereka. Kali ini Icha tidak turun tangan, tapi diwakilkan kepada kepada Lina yang ahli dalam meracik bumbu dalam hal iseng. Hahaha. Waktu yang tepat!! Saat itu Lina sedang membersihkan got kamar mandinya dengan sapu ijuk. Melihat motor-motor mereka terparkir di garasi dan terlihat bersih, Lina langsung melancarkan aksinya, sapu ijuk tadi dioles-oleskan di jok motor alien itu. Hahaha, tahu rasa dah lu...
Pagi harinya, alien dari ibu kota yang punya motor automatic berwarna merah itu langsung teriak-teriak, kaya orang kemalingan uang semilyar aja. Lebaii..
”Huuuuuaaa, motor gue!!! Kotor napa neh??”, kata D sambil ngomel-ngomel.
Icha dkk yang mendengar dari kamar masing-masing cuma bisa ketawa ngakak. Salah sendiri jadi orang songong banget. Hohoho.


4. PACAR IMPIAN ICHA

Siang yang terik menghampiri kampus sastra. Wah, nggak banget. Icha yang baru saja keluar kelas setelah mengikuti kuis berwajah kusut. Ngantuk, laper dan males. Lagi-lagi penyakit. Hehehe. Sebelum balik ke kost, Icha and the gank cabut ke hotspot area. Mumpung bawa laptop, internet gratislah. Biasa anak kost. Hoo..
Buka laptop sambil makan siomay 3000an paling enak. Search google, David Villa. Wahhhhh, isinya orang ganteng semua. Ckckck. Kurang lebih pacar impian Icha seperti David Villa gitulah. Pinter maen bolanya. Melihat Villa di google dan diperbesar, membuat Icha ngiler tak berujung. Makhluk Tuhan tercihuy, kata Icha dalam hati.
Pacar impian Icha sangat melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi, hehe. Sekarang ya, mana mungkin Villa mau ma Icha?? Kiamatlah kalo Villa ma Icha jadian. Hahaha. Tak bisa dibayangkan.
Lalu laptop Icha dipake Septy, anggota telo juga. Dengan halaman yang beda, Dia juga search di google tentang Rezky Aditya. Oh, My God!! Pasar dadakan bukalah sudah. Anak-anak pada histeris nggak karuan melihat foto Rezky yang berjejeran. Termasuk Icha juga. Ternyata Icha juga nggak nolak kalo tipe pacarnya kayak Rezky. Huhu. Banyak amat seh tipe pacarnya. Jangan-jangan tukang siomay depan kantin kampus juga tipe Icha lagi. Wah, gaswat ini!!
”Udah napa, jangan buka cowok-cowokku.. Ntar kalian ngiri kan Aku ngrasa bersalah juga. Hahaha...”, kata Icha.
”Cowok kamu, cha?? Subhanallah, apa jadinya dunia ini kalo mereka jadi pacarmu?? Dasar...”, kata Septy.
”Hahaha, mimpi dikit nggak apa-apa kalee...”, sahut Icha sewot.
Sampai petir dan hujan turun hal yang mereka ributkan masih sama, debat tentang cowok-cowok impian Icha. Wah, pada nggak mikir kali ya kalo cowok-cowok itu adanya cuma di khayalan tingkat tinggi mereka. Ckckck, bangun non...



5. SEGEROMBOL MAHASISWA AUTIS

Telo. Dalam bahasa Indonesia-nya adalah ketela. Tapi definisi dari anak-anak beda telo itu adalah telat loading. Akronim yang aneh. Sembilan mahasiswa yang demen ngrumpi, kongkow-kongkow bareng dan gila-gilaan bareng.
Setelah kuliah sejarah sastra, mereka berencana pergi ke mall. Hilangin penat yang ada dan antisipasi sebelum otak meledak. Hoho. Dengan naik motor mereka pergi ke salah satu mall yang terkenal.
Sesampainya disana, pasar dadakan kembali buka dengan gratisnya. Celotehan-celotehan yang nggak bermutu keluar dari mulut mereka. Yang ribet masalah helmlah, ribet yang mau pake sisir, sampe ribet karena bingung mau ngutang duit. Ini masih di tempat parkir, belum kalo di dalam mall-nya. Reputasi langsung hancur lebur pastinya. Setelah keribetan di tempat parkir sirna, mereka langsung masuk dan sambil memperlihatkan keributan-keributan kecil yang membuat pandangan orang tertuju ke gerombolan telo. Wahh, parah!! Mereka memperlihatkan kelakuan-kelakuan anehnya. Yang pura-pura jadi orang desalah yang heran lihat mall yang besar, ada yang ngejek-ngejeklah. Hebohnya mungkin ngalahin anak TK maen drum band. Hehehe. ”Kami anak telo tapi berotak briliant”, itu motto anak-anak telo.
Setelah berkelana ke mall tanpa membeli apa-apa, anak-anak telo transit ke pelabuhan kost Icha. Seperti biasanya, suasana kapal pecah akan hadir setelah anak-anak pergi meninggalkan kost. Kasur berantakan, guling dan bantal udah keluar dari bajunya, rambut-rambut rontok berserakan dengan indahnya di lantai dan masih banyak hal-hal yang mereka lakukan tanpa dosa di kost Icha. Maen game house dan nonton film-film action luar negeri yang aneh itu yang mereka lakukan. Jarang-jarang ngerjain tugas kelompok bareng, yang ada malah gossip lagi. Tambah dosa mulu dah mereka.
* * *
Jam pertama kuliah agama kosong!! Gerombolan Icha dkk langsung melangkah tanpa ragu-ragu ke hotspot area. Ngapain lagi kalo nggak internetan gratis, lagi-lagi laptop Icha jadi korban. Buka pesbuk upload foto. Haha. Upload foto itu makanan wajib anak-anak. Tiada hari tanpa foto. Every where, every time narsis harus jalan terus pantang mundur. Sampai-sampai foto-foto nggak jelas mereka menyebar sampe penjuru nusantara. Keren.. Hahaha.
Mereka emang autis dan agak sakit jiwa raga. Tapi persahabatan mereka tak ada duanya. Tetap solid hingga akhir zaman. Ciee.. Hidup telo!!



6. SAKIT JIWA

Hari ini Icha ada rencana untuk jalan ke mall sambil hotspotan gratis. Biasalah anak kost. Terbesit ide buat naik bus sekali-kali biar agak menantang gitu. Icha pergi dengan Lina.
”Wah, berdoa dulu ne lin, kagak pernah naek bus gue..”, kata Icha.
”Sama tau... Ntar kalo emang kita nyasar, telepon kantor polisi terdekat aja, cha..”
”Okelah. Ya Allah, lindungi hamba-Mu ini.. Huuuuahuaa..”
Dengan perasaan campur aduk kaya sampah, mereka berdua mencoba memberanikan diri naik bus. Diselimuti banyak rasa. Ada rasa nanas, jeruk dan apel. Haha. Soalnya mereka nggak tahu menahu tentang daerah baru di tempat mereka kuliah.
30 menit kemudian, bus tak kunjung tiba di mall yang dimaksud. Wah, perasaan udah mulai nggak enak. Feeling pun juga memberi kode seperti itu. Parah!! Nyampek mana mereka sekarang ini?? Icha mencoba bertanya pada kondektur yang waktu itu melintas di tempat duduk mereka.
”Pak, mall-nya mana?? Kita turun mall, nggak lupa kan??”, kata Icha gugup.
”Wah, ini sudah kelewat jauh dek sama mall-nya. Bapak lupa, bapak kira di mall yang satunya. Aduh.. gimana ya??”
Huuuffpp.. Jantung mereka terhenti sejenak. Udah nggak lucu ini. Nyasar beneran kan sekarang. Terus pulangnya kayak gimana ntar?? Wajah Icha dan Lina udah jelek banget dan kusut.
”Haduh, gimana ne lin???”, Tanya Icha panik.
”Lu sih, aneh-aneh aja, pake minta naek bus segala.. Jadi kayak gini kan?? Ya udah, kita turun di sini aja. Tahu deh ntar naek apa ntar. Yang pasti, kita harus turun biar nggak semakin jauh kita nyasarnya.. Gila...!!”
Kemudian Icha dengan lantang mengatakan, ”Stooooooppppp....!!!!”.
Semua penumpang mengalihkan pandangannya kepada Icha dan Lina yang waktu itu berekspresi seperti nggak punya dosa.
”Cha, lu gila apa ya?? Kenceng banget lu teriaknya. Orang-orang pada liat kita ne..”
”Ahh, bodo’ lin. Yang terpenting kita turun titik!!”
Tanpa memperdulikan keadaan sekitar, mereka langsung turun dengan berwajah linglung. Mau jalan kemana lagi coba??
Mereka telusuri sepanjang jalan. Tiba-tiba hujan deras mengguyur mereka berdua.
”Yah, sial banget gue!! Udah mall-nya nggak dapet, ujan deres banget, duit tinggal seiiprit, nggak tahu jalan juga ne.. Wah, parah!! Mimpi apa gue semalem???”, kata Icha agak sedikit sensi.
”Makanya, kalo emang nggak tahu jalan bus lewat, ya nggak usah belagu pake naek bus. Gue jadi kena sialnya juga tuh neng.. Anjriitt!!!”, kata Lina sewot.
”Laperrrrr.... Tugas gue numpuk ini. Pulang kapan kita, lin??”
”Bulan depan!! Ya sekaranglah, cha!! Nunggu ujan reda dulu..”
Icha cuma mengangguk, pasrah. Sambil tengak-tengok keadaan sekitar, Icha menemukan warung makan. Udah nggak tahan kayaknya mereka, dari pulang kuliah tadi belum makan apapun. Kecuali makan ati. Hehehe.
”Lin, makan yukk.. Ada warung tuh.. Kagak tahan gue, dari siang belum makan, maag gue kambuh neh!!”
”Duit lu masih kagak?? Lihat dulu tuh kantong..”
”Ada sih, Rp 10.000 doank neh, ini aja buat pulang... Gue punya akal, kita sementara jadi tukang cuci piringnya aja, lumayan makan gratis kita.. Hahaha, ayo!!”
”Hahhh?? Apah?? Lu serius???”
”Ya iyalah... Serius banget.. Buruan gue laper neh, keburu pingsan.”
Tanpa pikir panjang, ditariknya tangan Lina menuju warung yang terletak di seberang jalan itu dengan keadaan masih hujan deras. Warung yang bernama ” Murah ” itu dijaga oleh seorang ibu-ibu paruh baya dengan seorang anak laki-lakinya yang sekitar berumur 15 tahun. Saat itu warung itu tengah ramai, hampir-hampir ibu penjualnya nggak kelihatan. Ini kesempatan bagus buat Icha dan Lina. Kemudian Icha menemui ibu penjual itu dari samping warung itu dengan tampang tak punya dosa menyerobot pembeli lain.
”Bu, bu.. Kita mau jadi tukang cuci piring disini, tapi imbalannya, kita minta makan 2 piring ya, maklum bu, anak kost, hehehe..”, rengek Icha.
”Ya udah, cepet bantuin. Warung ibu lagi rame neh..”
”Makasih ya bu.. Siap, pasukan jalan!!”
Dengan segera Icha dan Lina mencuci piring kotor yang penuh sisa-sisa lemak itu. Wah, nggak lucu neh sebenernya, nyuci piring gara-gara kehabisan duit. Hahaha. Bisa-bisa ayam ngetawain mereka. Hari yang penuh dengan kegilaan yang tak terduga.
Akhirnya Icha dan Lina pulang juga. Pukul 21.00 WIB baru tiba di kost tercinta. Naek ojek mana ujan, becek terus duitnya kurang lagi. Hahaha, cukup sudah penderitaan mereka hari ini, udah bikin sakit jiwa dan batin. Pulang-pulang nggak dapet seneng malah apes tak berujung. Hufff..



7. AKHIR CERITA ”GILA”

Dimana pun Icha berada keanehan dan kegilaan tercipta. Apalagi ditambah orangnya juga gila stadium akhir. Tapi apa pun dan bagaimana pun Icha, Dia hanyalah seorang manusia yang mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Icha punya satu tujuan, dimana pun itu harus selalu buat ketawa orang adalah suatu ibadah. Daripada membuat orang terluka, sedih dan kecewa.
Icha juga akan tetap menjadi Icha apa adanya. Tetep muntah kalo lihat materi kuliah, tetep bikin keanehan yang tak terduga dsb. Yang tak akan pernah hilang dari Icha itu, Dia akan tetap gila selama keadaan membuatnya gila. Hahaha.

0 komentar:

Posting Komentar